CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.813   25,00   0,16%
  • IDX 7.327   4,76   0,07%
  • KOMPAS100 1.122   1,40   0,13%
  • LQ45 889   4,32   0,49%
  • ISSI 222   -0,27   -0,12%
  • IDX30 456   2,76   0,61%
  • IDXHIDIV20 547   1,48   0,27%
  • IDX80 129   0,29   0,23%
  • IDXV30 137   0,21   0,15%
  • IDXQ30 151   0,28   0,18%

Tahun 2012, impor daging sapi 84.740 ton


Selasa, 21 Februari 2012 / 16:01 WIB
Tahun 2012, impor daging sapi 84.740 ton
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada Jumat (26/2). IHSG melemah 0,76% atau 47,85 poin ke level 6.241,80.


Reporter: Rahajeng Kusumo | Editor: Edy Can

JAKARTA. Tahun 2012 ini, pemerintah masih mengimpor daging sapi sebanyak 84.740 ton. Impor daging sapi ini sebesar 17,5% dari kebutuhan daging nasional yang mencapai 484.000 ton.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, impor daging sapi ini sudah berkurang dibandingkan tahun lalu. "Penyerapan sapi lokal yang jelas lebih tinggi dibandingan dengan tahun lalu, sehingga peternak juga makin bergairah," katanya dalam rapat dengan Komisi IV DPR, Selasa (21/2).

Tahun ini, Syukur memaparkan terdapat persediaan sapi potong sebanyak 2.678.758 ekor, sapi perah 21.641 ekor serta kerbau sebanyak 347.613 ekor. Totalnya 3.040.012 ekor.

Namun dia bilang, jumlah tersebut tidak seluruhnya akan menjadi potensial stock tetapi dikurangi 20% dari keseluruhan. Ini lantaran koreksi geografis, demografis, transportasi dan budaya beternak masyarakat dari sebuah wilayah. Alhasil, pasokan yang tersedia sebanyak 2.942.080 ekor atau 399.220 ton daging.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron menyatakan pemerintah harus serius mewujudkan swasembada daging sapi pada 2014 nanti. Untuk mencapai target itu, dia bilang tahun 2012 merupakan saat yang menentukan.

Menurutnya, jika tahun ini pasokan tercukupi serta harga daging tetap stabil maka pada 2013 pemerintah tidak akan menemui masalah dalam mewujudkan swasembada daging. Pasalnya pemerintah telah memangkas pasokan impor menjadi 17,5% dari 34% kebutuhan nasional pada tahun ini. "Jangan kita tegas secara ambisius menurunkan pasokan dari luar kalau di dalamnya tidak bisa memenuhi pasokan," ujar Herman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×