Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi barang impor (imported inflation) turut memberi andil terhadap kinerja inflasi umum Indoneisa pada 2022.
Data yang didapat Kontan.co.id dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, ada beberapa kelompok komoditas dengan bahan baku impor yang memberi andil terbesar dalam imported inflation pada akhir tahun lalu.
Seperti contohnya komoditas pakaian. Dengan inflasi sebesar 1,39% secara tahunan alias year on year (YoY), komoditas ini memberi andil pada inflasi sebesar 0,059%.
Kemudian ada komoditas tahu mentah yang mencatat inflasi 14,32% YoY, dengan andil 0,051%. Disusul komoditas tempe dengan inflasi 13,88% YoY dan andil 0,05%.
Baca Juga: Beberapa Asumsi Makro Meleset di 2022, Mulai Inflasi Hingga Nilai Tukar Rupiah
Tempe dan tahu merupakan pangan yang berasal dari kedelai. Nah, kedelai adalah salah satu komoditas yang diimpor oleh Indonesia. Ada juga komoditas mie kering instan yang pada Desember 2022 mengalami inflasi sebesar 11,98% YoY. Sumbangannya terhadap inflasi sebesar 0,038%.
Selanjutnya, komoditas daging sapi mencatat inflasi 4,62% YoY. Ini memberi sumbangan sebesar 0,027%. Plus komoditas tepung terigu mencatat inflasi mencapai 23,22% YoY, dengan andil pada inflasi sebesar 0,01%.
Total kontribusi komoditas-komoditas tersebut adalah sebesar 0,238% terhadap inflasi. Asal tahu saja, inflasi pada tahun 2022 sebesar 5,51% YoY.
Ini melampaui batas atas target inflasi Bank Indonesia (BI) yang sebesar 4% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News