kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Tagihan pailit Petroselat bertambah


Rabu, 25 Juli 2018 / 18:13 WIB
Tagihan pailit Petroselat bertambah
ILUSTRASI. Ilustrasi Opini - Pailit, Siasat atau Juru Selamat


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo

Jun bilang, Riau Bina Usaha mendaftarkan tagihan senilai Rp 2,137 miliar, dan US$ 20.800 US$. Namun ketika dikonfirmasi kepada Direktur Riau Bina Usaha Eli Wardana, nilainya melebihi itu.

"Yang tadi disebutkan kurator belum dihitung pajak. Kalau sudah termasuk pajak nilai tagihannya menjadi Rp 2,351 miliar, dan US$ 22.880," kata Eli kepada Kontan.co.id seusai rapat.

Eli bilang tagihan tersebut berasal dari tunggakan biaya sewa alat berat macam crane, excavator, hingga genset yang belum dibayarkan Petroselat sejak 2015. Saat ini pun, beberapa unit genset Riau Bina Usaha masih digunakan Petroselat di Blok Migas Selat Panjang.

"Tadinya ada tiga, tapi sudah kami tarik satu. Tadi juga makanya saya minta pertimbangan ke rapat, bagaimana sudah tidak dibayarkan, tapi kalau ditarik semua gelap itu aset negara," sambung Eli.

Mengingatkan, Petroselat yang merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Blok Migas Selat Panjang jatuh pailit sejak November 2017 lalu. Sementara dalam proses kepailitan ini, Petroselat punya beban senilai Rp 117,65 miliar kepada 47 kreditur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×