Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Klimatologi Politik (LKP). Keduanya mendapatkan elektabilitas masing-masing 19,8% dan 15,4%.
Chief Executive Officer LKP Usman Rachman menjelaskan, elektabilitas Prabowo dan Wiranto tinggi karena dibantu partai yang mengusung keduanya berada di luar lingkaran kekuasaan.
"Dia (Gerindra dan Hanura) berada di ranah luar kekuasaan. Ini punya kemungkinan pengakuan lebih tinggi. Dia tidak terjebak dengan informasi yang bersifat korupsi, mafia banggar, setoran partai dan sebagainya," ujar Usman dalam jumpa pers di Hotel Grand Menteng, Minggu (28/4).
Usman menilai, kedua tokoh yang berlatarbelakang militer itu juga merupakan jenderal rising star pada masa Orde Baru. "Kedua jenderal ini dianggap mampu mengenal teritorial Indonesia dengan baik. Sehingga, ada persepsi publik dua jenderal ini yang dianggap tegas," katanya.
Selain Prabowo dan Wiranto, capres-capres lain yang masuk dalam lima besar yakni Aburizal Bakrie (14,4%), Megawati Soekarnoputri (13,3%), dan Ani Yudhoyono (4,8%). Selebihnya yakni Hatta Rajasa (3,9%), Surya Paloh (3,8%), Sutiyoso (2,7%), Yusril Ihza Mahendra (2,5%), Muhaimin Iskandar (1,8%), Anis Matta (1,3%), dan Suryadarma Ali (1,1%).
Survei ini dilaksanakan pada tanggal 20-30 Maret 2013 di 33 provinsi dengan mengambil sampel sebanyak 1.225 responden melalui teknik multistage random sampling. Ambang kesalahan (margin of error) dari survei ini yakni +/- 2,8% dan level of confidence 95%.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden dan bantuan kuesioner.
Capres TNI Diminati
Menurut Usman, tingginya minat publik terhadap capres yang berlatarbelakang militer diperkuat dengan temuan LKP lainnya. Saat ditanyakan kepada responden, apakah Presiden RI mendatang sebaiknya berasal dari kalangan TNI atau sipil? Ternyata 40,5% responden lebih menghendaki tokoh berlatarbelakang TNI. Sementara yang menginginkan tokoh sipil sebanyak 21,4%. Sedangkan 27,3% responden tidak mempermasalahkan apakah capres 2014-2019 nanti berasal dari kalangan TNI atau sipil, kemudian 10,8% responden menjawab tidak tahu.
"Kenapa tokoh militer masih diminati. Ini semua tidak lepas dengan kondisi sosial politik Indonesia akhir-akhir ini. Banyak tindak kekerasan, konflik sosial, gangguan keamanan, dan mendorong keinginan publik akan lahirnya sosok kepemimpinan nasional yang tegas dan dapat mengendalikan keamanan," tuturnya. (Sabriba Asril/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News