kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei DRI: Keyakinan konsumen kembali turun pada Oktober 2020


Senin, 09 November 2020 / 18:54 WIB
Survei DRI: Keyakinan konsumen kembali turun pada Oktober 2020
ILUSTRASI. Indeks Keyakinan konsumen pada Oktober 2020 kembali menurun.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keyakinan konsumen pada Oktober 2020 kembali menurun. Berdasarkan survei konsumen Danareksa Research Institute (DRI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Oktober 2020 sebesar 71,1 atau turun dari 73,3 pada September 2020.

“Melemahnya IKK pada bulan Oktober 2020 mencerminkan masih terbatasnya lowongan pekerjaan dan masih relatif lambatnya pemulihan kondisi perekonomian meski sudah ada relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB),” ujar Kepala Ekonom DRI Moekti P. Soejachmoen dalam laporannya.

Turunnya IKK juga tercermin dari perlambatan dua komponen utamanya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi (iKE) saat ini yang turun 6,5% mom ke 36,3 dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang turun 2,1% ke 97,2.

Dalam survei DRI, proporsi konsumen yang menyatakan kalau kondisi ekonomi saat ini buruk, meningkat dari 74,8% pada bulan sebelumnaya menjadi 76,7%. Di waktu yang sama, proporsi konsumen yang yakin kalau kondisi ekonomi saat ini baik, menurun dari 5,0% menjadi 3,4%.

Baca Juga: Optimisme konsumen akan prospek ekonomi 6 bulan ke depan menurun

Ke depannya, konsumen juga nampak kurang percaya dengan prospek pertumbuhan ekonomi domestik dan juga ketersediaan lapangan pekerjaan.

Proporsi konsumen yang menganggap kalau pekerjaan akan susah didapat meningkat dari 75,2% menjadi 77,3%. “Langkanya lapangan pekerjaan akibat Covid-19 memang menjadi kekhawatiran utama dari para konsumen,” tambah Moekti.

Sejalan dengan itu, proporsi konsumen yang optimistis kalau pendapatan rumah tangga akan meningkat 6 bulan ke depan juga menurun 1,4% menjadi 75,1. Sebaliknya, proporsi konsumen yang melihat kalau pendapatan rumah tangga akan menurun nampak turun dari 36,3% menjadi 35,7%.

“Ekspektasi pendapatan rumah tangga yang menurun, sebagian besar terlihat pada konsumen dengan pendapatan menengah ke bawah. Akan tetapi masyarakat pendapatan di bawah berharap peningkatan, sejalan dengan adanya bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah,” ujarnya.

Lebih lanjut, IKK ini juga nampak menurun baik di masyarakat perkotaan maupun di pedesaan. IKK pada masyarakat di kota besar nampak turun 3,2% mom menuju 70,3. Sementara IKK di masyarakat pedesaan turun 2,7% mom ke 73,0.

Secara spasial, IKK nampak turun tajam di tiga provinsi, seperti Sulawesi Selatan yang turun 12,2% mom ke 68,3, Jawa Barat yang turun 9,5% mom ke 68,5 dan Jakarta yang turun 3,0% mom ke 69,4. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kasus harian Covid-19 di daerah-daerah tersebut.

Sebaliknya, IKK meningkat di beberapa daerah seperti Jawa Tengah yang naik 5,6% mom ke 84,7, Sumatera Utara yang naik 0,9% mom ke 69,8, dan Jawa Timur yang naik 0,1% mom ke 65,4.

Selanjutnya: Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi melemah pada Oktober 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×