Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan barang Indonesia mencatatkan surplus pada Juli 2024.
Surplus neraca perdagangan barang pada Juli 2024 mencapai US$ 0,47 miliar, atau turun US$ 1,92 miliar dari surplus bulan sebelumnya yang mencapai US$ 2,39 miliar.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, turunya surplus neraca perdagangan barang ini juga lebih rendah US$ 0,82 miliar dari periode sama tahun lalu yang nilainya mencapai US$ 1,29%.
Baca Juga: BPS: Impor Bulan Juli 2024 Meningkat 17,82% Jadi US$ 21,74 Miliar
“Surplus neraca perdagangan Juli 2024 ini ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yakni sebesar US$ 2,61 miliar,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Kamis (15/8).
Ia menyebut, komoditas utama penyumbang surplus non migas adalah bahan bakar mineral, terutama batu bara yang masuk dalam (HS 27). Kemudian didorong oleh lemak dan minyak nabati (HS 15) yang mayoritas adalah crude palm oil (CPO), serta besi dan baja (HS 72).
Adapun surplus neraca perdagangan non migas Juli 2024 ini lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan lalu maupun bulan yang sama tahun lalu.
Sementara itu, neraca perdagangan migas mencatatkan defisit sebesar 2,13%, dengan defisit yang meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 2,04%.
Amalia menyebut, komoditas penyumbang defisit neraca perdagangan migas adalah hasil minyak dan minyak mentah.
Baca Juga: BPS: Ekspor Bulan Juli 2024 Meningkat 6,55% Jadi US$ 22,21 Miliar
“Defisit neraca perdagangan migas Juli 2024 lebih dalam dari bulan sebelumnya atau dengan bulan yang sama tahun lalu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2024 masih surplus karena nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor.
Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 22,21 miliar, atau meningkat 6,55% bila dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan nilai impor Indonesia tercatat sebesar US$ 21,74 miliar, atau meningkat 17,82% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News