kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Surplus Neraca Perdagangan Juli 2024 Diproyeksi Menyusut


Selasa, 13 Agustus 2024 / 13:59 WIB
Surplus Neraca Perdagangan Juli 2024 Diproyeksi Menyusut
ILUSTRASI. Sebuah kapal nelayan melintas di dekat aktivitas bongkar muat peti kemas ekspor dan impor di pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/8/2024). Berdasarkan data Kementerian Perdagangan pada periode semester I-2024 secara kumulatif neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar 15,45 miliar dolar AS atau lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni dengan nilai 19,92 miliar dolar AS, surplus itu terdiri dari nonmigas sebesar 25,55 miliar dolar AS dan defisit migas sebesar 10,11 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/YU


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Juli 2024 diperkirakan masih mencatatkan surplus. Namun surplus tersebut diprediksi makin menipis.

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual memperkirakan, surplus neraca perdagangan Juli 2024 sebesar US$ 2,2 miliar, turun dari surplus bulan sebelumnya yang senilai US$ 2,39 miliar.

“Perkiraan neraca perdagangan Juli 2024 US$ 2,2 miliar,” tutur David kepada Kontan, Senin (12/8).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Paling Banyak Didorong Industri Pengolahan

Adapun perkiraan neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2024 masih mencatatkan surplus lantaran, kinerja ekspor yang diproyeksi lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor.

David menyampaikan, perkiraan neraca perdagangan akan menyusut pada Juli 2024 lantaran harga komoditas untuk ekspor dan impor keduanya melambat, dengan perlambatan impor yang lebih besar.

Adapun kinerja ekspor diperkirakan tumbuh 6,29% secara tahunan atau year on year (yoy), dan tumbuh 6,40% month on month (mom).

Sementara itu, secara tahunan kinerja impor diperkirakan tumbuh 2,06% yoy, dan secara bulanan tumbuh 8,26% mom.

Baca Juga: Perekonomian Tumbuh Konsisten Kisaran 5%, Menko Airlangga Sebut Indonesia Diposisi 3

“Ekspor dan impor diperkirakan tumbuh positif tahunan dan bulanan karena jumlah hari kerja yang jauh meningkat (23 hari kerja),” ungkapnya.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik akan mengumumkan rilis neraca perdagangan Indonesia Juli 2024, pada 15 Agustus 2024.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×