Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Juli 2024 diperkirakan masih mencatatkan surplus. Namun surplus tersebut diprediksi makin menipis.
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual memperkirakan, surplus neraca perdagangan Juli 2024 sebesar US$ 2,2 miliar, turun dari surplus bulan sebelumnya yang senilai US$ 2,39 miliar.
“Perkiraan neraca perdagangan Juli 2024 US$ 2,2 miliar,” tutur David kepada Kontan, Senin (12/8).
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Paling Banyak Didorong Industri Pengolahan
Adapun perkiraan neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2024 masih mencatatkan surplus lantaran, kinerja ekspor yang diproyeksi lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor.
David menyampaikan, perkiraan neraca perdagangan akan menyusut pada Juli 2024 lantaran harga komoditas untuk ekspor dan impor keduanya melambat, dengan perlambatan impor yang lebih besar.
Adapun kinerja ekspor diperkirakan tumbuh 6,29% secara tahunan atau year on year (yoy), dan tumbuh 6,40% month on month (mom).
Sementara itu, secara tahunan kinerja impor diperkirakan tumbuh 2,06% yoy, dan secara bulanan tumbuh 8,26% mom.
Baca Juga: Perekonomian Tumbuh Konsisten Kisaran 5%, Menko Airlangga Sebut Indonesia Diposisi 3
“Ekspor dan impor diperkirakan tumbuh positif tahunan dan bulanan karena jumlah hari kerja yang jauh meningkat (23 hari kerja),” ungkapnya.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik akan mengumumkan rilis neraca perdagangan Indonesia Juli 2024, pada 15 Agustus 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News