kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Surplus Neraca Perdagangan Diperkirakan Meningkat Jadi US$ 2,67 Miliar di Juli 2024


Selasa, 13 Agustus 2024 / 17:42 WIB
Surplus Neraca Perdagangan Diperkirakan Meningkat Jadi US$ 2,67 Miliar di Juli 2024
ILUSTRASI. Proyeksi surplus neraca perdagangan Indonesia diproyeksi kembali naik menjadi US$ 2,67 miliar di tahun ini


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Juli 2024 diperkirakan masih mencatatkan surplus, bahkan meningkat dari bulan sebelumnya.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan, neraca perdagangan Juli 2024 diperkirakan surplus US$ 2,67 miliar dari bulan sebelumnya yang tercatat surplus US$ 2,39 miliar.

“Peningkatan surplus perdagangan didorong oleh laju peningkatan ekspor yang melampaui laju peningkatan impor,” kata Josua kepada Kontan, Selasa (13/8).

Josua memperkirakan, kinerja ekspor pada Juli 2024 diperkirakan tumbuh 6,29% month to month (mtm) atau 6,2% year on year (yoy),

Meningkatnya ekspor ini dengan mempertimbangkan harga komoditas ekspor Indonesia yang cenderung meningkat seperti  crude palm oil (CPO) yang tumbuh 2,6% mtm dan batubara tumbuh 1,8%mtm.

Sekalipun volume ekspor cenderung melambat terindikasi dari penurunan PMI manufaktur dari mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok, Amerika Serikat, India dan Korea.

Baca Juga: Surplus Neraca Transaksi Berjalan Diproyeksi Hingga 2029, Rupiah Berpotensi Melemah

Sementara itu, kinerja impor diperkirakan tumbuh 5,62% mtm, namun terkoreksi 0,42% yoy. Josua menyebut, kenaikan harga minyak mentah Brent sekitar 3,3% mtm diperkirakan akan berpotensi mendorong kenaikan impor migas, meski kinerja manufaktur Indonesia pada bulan Juli cenderung menurun.

“Peningkatan surplus (neraca dagang) tersebut juga terefleksi dari peningkatan cadangan devisa pada akhir bulan Juli yang meningkat sekitar US$ 5 miliar,” ungkapnya.

Berbanding terbalik, Ekonom Bank Danamon, Hosianna Evalia Situmorang justru memperkirakan neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2024 akan mencapai US$ 1,3 miliar, turun dari surplus bulan sebelumnya yang senilai US$ 2,39 miliar.

Ia menyampaikan, menurunnya surplus neraca perdagangan karena kinerja impor dan ekspor yang melambat.

“Meski ekspor dan impor berpotensi melambat, kita lihat trade balance masih bisa surplus di US$ 1,3 miliar,” tutur Ana sapaan akrab Hosianna kepada Kontan, Senin (13/8).

Ana menyebut, neraca perdagangan mengalami perlambatan sejalan dengan kinerja ekspor dan impor pada Juli yang diperkirakan turun imbas PMI Manufaktur  yang terkontraksi.

Indeks manufaktur atau Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia merosot ke level 49,3 atau berada pada level kontraksi pada Juli 2024 atau turun 1,4 poin dari bulan sebelumnya.

Artinya, PMI Manufaktur Indonesia kembali terkontraksi di bawah level 50 setelah terakhir kali pada Agustus 2021 saat masa pandemi. Di mana pada saat itu PMI Manufaktur berada di level 43,7.

“Kinerja ekspor dan impor melambat namun neraca perdagangan secara keseluruhan di Periode Juli ini masih bisa melanjutkan surplus,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×