Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan current account defisit di kuartal ketiga ini bisa mencapai 2,1% dibanding GDP. Angka ini turun dibandingkan defisit current account di kuartal dua yang mencapai 3,1% GDP.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo, Jumat (21/9). Surplus BOP (balance of payment) atau neraca pembayaran (N/P) di kuartal tiga pun bisa mencapai US$ 1,5 miliar, setelah di kuartal dua defisit US$ 2,8 miliar," ujarnya.
Bahkan di kuartal empat mendatang, BI memprediksi Indonesia tetap akan mengalami surplus BOP sebear US$ 1 miliar. "Karena kami perkirakan harga komoditas di kuartal empat akan ada rebound. Jadinya current account defisit pun bisa di kisaran 2%," pungkasnya.
Surplus BOP ini terjadi setelah adanya trade defisit di Juli yang menurun. Dari sisi transaksi modal pun terlihat semakin banyak foreign direct investment (FDI) yang masuk di saham dan obligasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News