kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sudah 14 orang meninggal akibat banjir Jakarta


Sabtu, 19 Januari 2013 / 12:56 WIB
Sudah 14 orang meninggal akibat banjir Jakarta
ILUSTRASI. Pepaya Bermanfaat untuk Memutihkan Kulit Secara Alami


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Hingga saat ini, masih terdapat beberapa daerah yang terendam banjir. Bahkan debit Ciliwung juga mengalami kenaikan sejak kemarin sore akibat kiriman dari Depok.

Banjir yang melanda kawasan Pluit, Jakarta Utara, juga belum surut. Ketinggian air di kawasan ini mencapai lebih dari 1,5 meter.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga Sabtu (19/1) pukul 07.00 WIB, tercatat 14 orang meninggal akibat banjir di Jakarta.

Tambahan korban adalah ditemukannya anggota Tim SAR, Karno, 35 tahun, warga Jalan Perintis, RT 010 RW 010, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.

Korban ditemukan tewas oleh tim penyelamat di tepi Kali Ciliwung, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan atau tepatnya di sekitar Jembatan Kampung Melayu Kecil, Jumat, 18 Januari 2013. Satu lagi korban ditemukan dalam proses evakuasi di basement Gedung UOB di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, pada Jumat (19/1) pukul 05.30 WIB oleh Tim SAR Kopaska TNI AL dan gabungan lain.

"Tim evakuasi gabungan menemukan korban dalam keadaan tewas di basement 2 gedung tersebut. Saat ini masih identifikasi," kata Sutopo melalui pernyataan tertulis kepada KONTAN pada Sabtu (19/1).
 
Untuk korban yang terjebak di basement gedung UOB, hingga saat ini telah ditemukan 2 orang selamat dan 1 orang meninggal. Dua orang korban selamat dirawat di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat. Keduanya adalah Tri Santoso dan Tito. Proses evakuasi masih dilakukan dengan melakukan penyedotan air yang menggenangi 4 lantai basement.
 
Dari 14 korban meninggal, enam orang tewas tersetrum listrik, empat orang karena usia dan sakit, dua orang anak-anak, satu orang hanyut ke sungai, dan satu orang terjebak di basement gedung. Dari 14 korban meninggal tersebut kejadi terjadi 9 di Jakarta Barat, 2 di Jakarta Selatan, 1 di Jakarta Timur, 1 di Jakarta Utara, dan 1 di Jakarta Pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×