kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Subvarian Omicron XBB Merebak, Apakah Vaksin Booster Sudah Cukup?


Jumat, 11 November 2022 / 10:21 WIB
Subvarian Omicron XBB Merebak, Apakah Vaksin Booster Sudah Cukup?
ILUSTRASI. Indonesia kembali mencatatkan peningkatan jumlah kasus Covid-19 seiring masuknya subvarian baru Omicron XBB. REUTERS/Pavel Mikheyev


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Antibodi Covid-19 penduduk Indonesia pada Juli 2022 sebesar 98,5, meningkat dari 87,8 pada Desember 2021. Kadar antibodi Covid-19 peduduk Indonesia juga meningkat pada Juli 2022. 

"Pada Juli 2022, kadar antibodi atau median (titik tengah) Covid-19 yang dimiliki penduduk Indonesia jauh lebih tinggi 5 kali lipat," sebut dr. Iwan. 

Kadar antibodi Covid-19 masyarakat meningkat sesuai dengan jumlah dosis vaksin yang didapat. 
- Kadar antibodi Covid-19 dari yang belum vaksin: 963,4 U/ml 
- Kadar antibodi Covid-19 dari vaksin dosis I: 1682,0 U/ml 
- Kadar antibodi Covid-19 dari vaksin dosis II: 1852,0 U/ml 
- Kadar antibodi Covid-19 daru vaksin dosis III atau booster: 4496,0 U/ml 

Apakah vaksin Covid-19 booster sudah cukup? 

"Karena XBB masih varian Omicron, vaksin Covid-19 booster itu cukup untuk mencegah terjadinya keparahan penyakit dan kematian," ungkap dr. Iwan. 

Dr. Iwan bersama Tim Pandemi FKMUI menganalisis 1.792.360 kasus Covid-19 di Indonesia dari 1 Januari hingga 30 Juni 2022, tentang risiko kematian. Berikut risiko kematian berdasarkan pembagian kelompok vaksin Covid-19, menurut hasil analisis tersebut: 

  • Risiko kematian 2,8 persen atau berisiko meninggal 28 kali untuk orang yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19, dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster. 
  • Risiko kematian 1,5 persen atau berisiko meninggal 15 kali untuk orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis I, dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster. 
  • Risiko kematian 0,6 persen atau berisiko meninggal 6 kali untuk orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis II, dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster. 
  • Risiko kematian 0,1 persen (terendah) untuk orang yang sudah mendapatkan vaksin booster Covid-19. 

Baca Juga: BOR Nasional Capai 10%, Ada 5 Provinsi dengan Keterisian Rumah Sakit Tertinggi

Tim Pandemi FKMUI juga menganalisis 168.956 kasus Covid-19 pada lansia di Indonesia pada 1 Januari hingga 30 Juni 2022. 

Hasilnya berdasarkan pembagian kelompok vaksin Covid-19 sebagai berikut: 

  • Risiko kematian 9,3 persen atau berisiko meninggal 23 kali untuk lansia yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19, dibandingkan lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster. 
  • Risiko kematian 5,6 persen atau berisiko meninggal 14 kali untuk lansia yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis I, dibandingkan lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster. 
  • Risiko kematian 4,2 persen atau berisiko meninggal 11 kali untuk lansia yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis II, dibandingkan lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster. 
  • Risiko kematian 0,4 persen (terendah) untuk lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Manfaat Vaksin Covid-19 untuk Atasi Subvarian Omicron XBB"
Penulis : Shintaloka Pradita Sicca
Editor : Shintaloka Pradita Sicca

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×