kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Subvarian Omicron XBB Merebak, Apakah Vaksin Booster Sudah Cukup?


Jumat, 11 November 2022 / 10:21 WIB
Subvarian Omicron XBB Merebak, Apakah Vaksin Booster Sudah Cukup?
ILUSTRASI. Indonesia kembali mencatatkan peningkatan jumlah kasus Covid-19 seiring masuknya subvarian baru Omicron XBB. REUTERS/Pavel Mikheyev


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Antibodi Covid-19 penduduk Indonesia pada Juli 2022 sebesar 98,5, meningkat dari 87,8 pada Desember 2021. Kadar antibodi Covid-19 peduduk Indonesia juga meningkat pada Juli 2022. 

"Pada Juli 2022, kadar antibodi atau median (titik tengah) Covid-19 yang dimiliki penduduk Indonesia jauh lebih tinggi 5 kali lipat," sebut dr. Iwan. 

Kadar antibodi Covid-19 masyarakat meningkat sesuai dengan jumlah dosis vaksin yang didapat. 
- Kadar antibodi Covid-19 dari yang belum vaksin: 963,4 U/ml 
- Kadar antibodi Covid-19 dari vaksin dosis I: 1682,0 U/ml 
- Kadar antibodi Covid-19 dari vaksin dosis II: 1852,0 U/ml 
- Kadar antibodi Covid-19 daru vaksin dosis III atau booster: 4496,0 U/ml 

Apakah vaksin Covid-19 booster sudah cukup? 

"Karena XBB masih varian Omicron, vaksin Covid-19 booster itu cukup untuk mencegah terjadinya keparahan penyakit dan kematian," ungkap dr. Iwan. 

Dr. Iwan bersama Tim Pandemi FKMUI menganalisis 1.792.360 kasus Covid-19 di Indonesia dari 1 Januari hingga 30 Juni 2022, tentang risiko kematian. Berikut risiko kematian berdasarkan pembagian kelompok vaksin Covid-19, menurut hasil analisis tersebut: 

  • Risiko kematian 2,8 persen atau berisiko meninggal 28 kali untuk orang yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19, dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster. 
  • Risiko kematian 1,5 persen atau berisiko meninggal 15 kali untuk orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis I, dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster. 
  • Risiko kematian 0,6 persen atau berisiko meninggal 6 kali untuk orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis II, dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster. 
  • Risiko kematian 0,1 persen (terendah) untuk orang yang sudah mendapatkan vaksin booster Covid-19. 

Baca Juga: BOR Nasional Capai 10%, Ada 5 Provinsi dengan Keterisian Rumah Sakit Tertinggi

Tim Pandemi FKMUI juga menganalisis 168.956 kasus Covid-19 pada lansia di Indonesia pada 1 Januari hingga 30 Juni 2022. 

Hasilnya berdasarkan pembagian kelompok vaksin Covid-19 sebagai berikut: 

  • Risiko kematian 9,3 persen atau berisiko meninggal 23 kali untuk lansia yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19, dibandingkan lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster. 
  • Risiko kematian 5,6 persen atau berisiko meninggal 14 kali untuk lansia yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis I, dibandingkan lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster. 
  • Risiko kematian 4,2 persen atau berisiko meninggal 11 kali untuk lansia yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis II, dibandingkan lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster. 
  • Risiko kematian 0,4 persen (terendah) untuk lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Manfaat Vaksin Covid-19 untuk Atasi Subvarian Omicron XBB"
Penulis : Shintaloka Pradita Sicca
Editor : Shintaloka Pradita Sicca

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×