Reporter: Martina Prianti |
JAKARTA. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2009 yang baru saja disahkan Kamis (30/10) pekan lalu ternyata telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,68 triliun sebagai dana segar dalam bentuk subsidi kredit program. Bila program subsidi kredit program yang terdiri dari sembilan kegiatan ini berjalan baik, maka sektor riil akan menggelinding tanpa harus menunggu realisasi pengucuran dana sebesar Rp 10 triliun seperti yang dijanjikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
APBN 2009 menyebutkan, ada beberapa kegiatan yang dibiayai oleh anggaran subsidi kredit program, mulai dari penanganan eks kredit likuiditas Bank Indonesia (KLBI), kredit ketahanan pangan dan energi (KKP-E), kredit pengembangan energi nabati dan revitalisasi perkebunan (KPEN-RP) hingga resi gudang. Total, ada delapan kegiatan dalam anggaran ini.
Wakil Ketua Panitia Anggaran Harry Azhar Azis menjelaskan, terkait target pemerintah bahwa pada tahun 2011 produk sapi impor khususnya dari Australia dapat diganti dengan produk lokal, maka dialokasikan dana Rp 145 miliar untuk subsidi bunga program kredit usaha pembibitan sapi dan pengembangan pupuk organik.
"Usul awal pemerintah untuk membiayai programnya yang satu ini selama tiga tahun sebesar Rp 6 triliun tapi DPR meminta agar realisasi anggarannya dilakukan secara bertahap," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News