Sumber: Kompas.com | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - Wacana Penghapusan Subsidi BBM: Rencana Pemerintah dan Potensi Penerapan AI.
Isu penghapusan subsidi bahan bakar minyak (BBM) kembali menjadi perbincangan hangat.
Rencana ini sebenarnya telah mengemuka sejak era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun selalu menghadapi tantangan besar mengingat dampaknya yang bisa memicu gejolak nasional.
Terbaru, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mencabut semua subsidi BBM dalam dua tahun ke depan.
Jika ini terjadi, masyarakat harus beralih ke BBM dengan harga tunggal tanpa subsidi.
Baca Juga: Berlaku 1 Maret 2025, Aturan Turunan DHE SDA Baru Sudah Beres
Mengapa Subsidi BBM Diusulkan Dicabut?
Luhut menjelaskan bahwa pencabutan subsidi BBM akan menghemat anggaran negara hingga miliaran dolar AS.
Selama ini, impor BBM juga dinilai banyak menyedot devisa negara.
Dalam acara Economic Outlook 2025 di Jakarta, Luhut menyatakan, “Dalam dua tahun ke depan, kita mungkin bisa mencapai harga tunggal, tanpa subsidi untuk bahan bakar.”
Selain itu, Luhut juga membahas potensi penerapan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi kendaraan yang masih berhak mendapatkan subsidi.
“Dengan AI, kita bisa menentukan kendaraan mana yang berhak mendapatkan jenis bahan bakar tertentu. Teknologi ini terus dikembangkan oleh lebih dari 300 anak muda Indonesia,” ujarnya, seperti dikutip Kompas.com (22/2).
Baca Juga: Jelang Ramadan 2025, BI Komitmen akan Fasilitasi Offtaker Beras dari Petani Lokal
Skema Alternatif Subsidi BBM
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pemerintah masih melakukan kalkulasi terkait skema subsidi BBM yang akan diimplementasikan.
Salah satu alternatif yang sedang dipertimbangkan adalah skema blending, yaitu pemberian subsidi dalam bentuk barang atau komoditas, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Salah satu potensi yang mendekati keputusan adalah skema blending,” kata Bahlil, menurut laporan Kompas.com.
Sebagai badan usaha yang bertugas menyalurkan BBM subsidi, Pertamina menyatakan siap menjalankan kebijakan pemerintah.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan, “BBM subsidi adalah kewenangan pemerintah. Kami menunggu arahan lebih lanjut.”
Jika subsidi BBM benar-benar dicabut, masyarakat harus bersiap menghadapi kenaikan harga BBM.
Baca Juga: Nusron Batal Cabut 58 Sertifikat di Pagar Laut Tangerang, Ini Alasannya
Namun, pemerintah berharap langkah ini dapat menghemat anggaran negara dan mengurangi ketergantungan pada impor BBM.
Dengan rencana penerapan AI dan skema blending, pemerintah berupaya memastikan bahwa subsidi tetap tepat sasaran.
Namun, keputusan akhir masih menunggu pembahasan lebih lanjut.
Baca Juga: Pramono Anung Wakili PDI-P untuk Komunikasi ke Kemendagri soal Retreat
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kode Luhut dan Bahlil soal Dihapusnya Subsidi BBM Mulai 2027", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2025/02/22/070215826/kode-luhut-dan-bahlil-soal-dihapusnya-subsidi-bbm-mulai-2027
Selanjutnya: Akan Dibayarkan Bertahap, Cek Syarat & Besaran Tunjangan Guru Honorer Madrasah & RA
Menarik Dibaca: 3 Jenis Teh Hijau Asal Jepang, Bukan Cuma Matcha Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News