kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Stok gula pasir tinggal 386.065 ton, ini penyebab harga terus menanjak


Jumat, 06 Maret 2020 / 01:15 WIB
Stok gula pasir tinggal 386.065 ton, ini penyebab harga terus menanjak


Reporter: Lidya Yuniartha, Vendi Yhulia Susanto | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Pemerintah mengklaim saat ini stok gula di pasaran masih cukup meskipun sudah ada rekomendasi impor tambahan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang Ramadan dan Lebaran mendatang.

Direktur Jenderal Perkebunan  Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono Kamis (5/3) menyatakan, stok gula untuk konsumsi masyarakat di akhir Februari 2020 mencapai 386.065 ton.

Baca Juga: Petani tebu tolak rencana impor gula

Berdasarkan catatan KONTAN, perkiraan kebutuhan untuk gula konsumsi di dalam negeri tahun ini sekitar 2,7 juta sampai 2,8 juta ton. Sedangkan kebutuhan gula untuk industri diperkirakan sebanyak 3,1 juta ton hingga 3,2 juta ton. Perkiraan produksi gula di dalam negeri tahun lalu sekitar 2.2 juta ton dan di prediksi tahun ini tak akan banyak mengalami perubahan.

Baca Juga: Edan, harga gula eceran di tingkat konsumen sudah naik 15% dari harga patokan

Awal Februari 2020 lalu pemerintah sudah mengeluarkan rekomendasi impor sebanyak 1,1 juta ton kepada beberapa importir di dalam negeri. Hanya saja hingga kini belum ada laporan berapa besar realisasi impor dari rekomendasi tersebut.

Baca Juga: Begini cara instan meredam kenaikan harga gula yang melambung di atas acuan

"Adapun sisa Surat Pengajuan Impor (SPI) tahun 2019 mencapai 162.000 ton. Dengan belum masuknya musim panen tebu yang baru diprediksi bulan Mei atau Juni 2020 nanti, tren harga gula yang tinggi di pasaran bisa berlanjut.

Kebijakan pemerintah melonggarkan impor gula awal pekan ini tak mampu meredam gejolak harga gula di pasaran. Hingga Kamis (5/3) kemarin, harga gula terus mengalami lonjakan.

Berdasarkan catatan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga gula secara nasional sudah mencapai Rp 15.317 per kilogram.

Baca Juga: Harga gula tinggi, pemerintah akan tambah pasokan lewat impor raw sugar

Harga gula di tingkat konsumen pada Senin (2/3) awal pekan ini Rp 14.757 per kilogram pada Kamis (5/3)  naik 3,79% menjadi Rp 15.317 per kilogram.

Sementara jika dibandingkan dengan Rabu (4/3) saat harga gula secara nasional masih Rp 15.041 per kilogram, artinya dalam sehari harga gula sudah naik 2%.

Baca Juga: Harga masih tinggi, Ikappi sebut bahan pangan ini harus jadi perhatian pemerintah

Sedangkan jika mengacu pada harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah yakni Rp 12.500 per kilogram, harga gula pasir di pasaran sudah melambung 22,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×