Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Standard Chartered memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 tumbuh 5,1% secara tahunan atau year on year (yoy). Ini lebih tinggi dari perkiraan konsensus yang sebesar 4,9% yoy.
Ekonom Senior Standard Chartered Indonesia Aldian Taloputra menjelaskan, ini didorong oleh kondisi fundamental ekonomi dalam negeri yang baik, khususnya konsumsi rumah tangga.
"Tingkat inflasi mereda, koreksi harga komoditas cukup moderat, dan pengeluaran terkait Pemilu akan mendorong konsumsi," tutur Aldian dalam Standard Chartered Global Focus - Economic Outlook 2023, Selasa (14/2).
Baca Juga: Kemenkeu Sebut Realisasi Kinerja APBN 2022 Dorong Pemulihan Ekonomi Lebih Cepat
Selain konsumsi rumah tangga, Aldian optimistis prospek pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi juga akan moncer pada tahun ini.
Didukung oleh investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) di industri pengolahan mineral dan investasi publik di bidang infrastruktur.
"Ini akan terus mendukung peningkatan investasi," jelas Aldian.
Likuiditas dalam negeri juga cukup. Sehingga, ini akan memperlambat transmisi kebijakan moneter dan meredam dampak negatif dari kebijakan moneter yang ketat terhadap perekonomian.
Baca Juga: Ekonom Ramal Neraca Perdagangan Januari 2023 Surplus US$ 2,99 Miliar
Dalam kesempatan yang sama, Cluster CEO Indonesia dan ASEAN Markets Andrew Chia mengatakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indoensia adalah digitalisasi dan ekonomi berkelanjutan.
"Kami bersemangat melihat potensi berlanjutnya pertumbuhan ekonomi indonesia seiring fokus pemerintah Indonesia untuk mempercepat aspek digitalisasi dan keberlanjutan," tandas Chia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News