kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sri Mulyani Ungkap Tiga Faktor Risiko dan Ketidakpastian Ekonomi Global Tahun Ini


Rabu, 20 Maret 2024 / 03:10 WIB
Sri Mulyani Ungkap Tiga Faktor Risiko dan Ketidakpastian Ekonomi Global Tahun Ini
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan paparan dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkap beberapa risiko dan ketidakpastian perekonomian global di 2024 yang bisa berdampak ke ekonomi Indonesia sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) perlu terus diantisipasi.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjelaskan ketidakpastian global dan risikonya masih sangat tinggi yang terlihat dari berbagai faktor. Pertama, kebijakan suku bunga tinggi yang disinyalir berlangsung dalam waktu lama.

Menurutnya, market berharap akan ada penurunan suku bunga dalam waktu segera, namun saat ini masih dalam kondisi tetap tinggi dalam jangka waktu lama.

“Ini artinya likuiditas global masih akan ketat dan aliran dana ke negara-negara emerging termasuk Indonesia akan terpengaruh atau terjadi aliran dana yang cenderung keluar,” ujarnya dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI dengan Kemenkeu, Selasa (19/3).

Baca Juga: Tak Ada Booster, Penerimaan Pajak hingga Februari 2024 Hanya Capai Rp 269 Triliun

Kedua, kata Menkeu, terkait tensi geopolitk yang meningkat di mana memberikan ketidakpastian terhadap berbagai kegiatan ekonomi keuangan seperti perdagangan.

“Proteksionisme makin tinggi, investasi akan terdisrupsi tentu mempengaruhi kinerja perekonomian global,” kata dia.

Ketiga, tantangan digitalisasi, perubahan iklim dan demografi di mana saat ini kecenderungannya terjadi penuaan populasi (ageing population) terutama di negara maju, memberikan dampak yang sangat destruktif.

Lebih lanjut, Menkeu menambahkan, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) masuk ke urutan kedua risiko global 2024, lalu perubahan iklim (climate change) mengisi posisi teratas risiko global.

“AI sekarang dianggap sebagai the top two atau the second highest global risk 2024, kemudian climate change dianggap sebagai risiko paling atas dan populasi yang makin menua juga akan menimbulkan dampak kinerja perekonomian,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×