kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Sri Mulyani Sudah Suntik Rp16,6 Triliun ke Bulog pada Semester I 2025 untuk Pangan


Senin, 28 Juli 2025 / 18:38 WIB
Diperbarui Senin, 28 Juli 2025 / 21:50 WIB
Sri Mulyani Sudah Suntik Rp16,6 Triliun ke Bulog pada Semester I 2025 untuk Pangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor LPS, Jakarta, Senin (28/7/2025).


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah mengucurkan dana sebesar Rp16,6 triliun untuk pembiayaan investasi non-permanen yang ditujukan kepada Perum Bulog. 

Langkah ini disampaikan Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani Indrawati, sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas harga pangan dan memperkuat cadangan pangan nasional.

"Hingga semester I-2025, dana sebesar Rp16,6 triliun berguna untuk menjaga penguatan cadangan pangan dan yang paling penting menjaga stabilitas harga berdas pada saat panen sehingga tidak merugikan petani," ungkap Sri Mulayani dalam konfrensi pers KSSK, Senin (28/7/2025).

Baca Juga: Sri Mulyani Waspadai Dampak Pelemahan Aktivitas Ekonomi terhadap Penerimaan Negara

Ia menegaskan, injeksi dana ini tak hanya menyasar komoditas beras, namun juga mencakup jagung sebagai bagian dari strategi diversifikasi dan penguatan ketahanan pangan.

Selain itu, pemerintah turut melakukan deregulasi signifikan di sektor pertanian, khususnya dalam distribusi pupuk. Sebanyak 145 regulasi telah dipangkas untuk memperlancar penyaluran pupuk bersubsidi langsung ke petani, tepat waktu dan sesuai musim tanam.

"Dengan menghapus 145 aturan, distribusi pupuk bersubsidi dapat berjalan langsung ke petani tepat waktu tanam," tambahnya.

Baca Juga: Bapanas Siapkan Penugasan Penyaluran Bantuan Pangan Beras ke Bulog

Kebijakan ini mulai membuahkan hasil. Produksi beras nasional pada periode Januari hingga Juni 2025 meningkat sebesar 13,2% yoy, mencapai 19,09 juta ton. Dampaknya, sektor pertanian, khususnya tanaman pangan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan mencapai 10,52% yoy pada kuartal I-2025.

Sri Mulyani juga mencatat bahwa stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, mencerminkan keberhasilan program penguatan cadangan dan distribusi pangan nasional.

Baca Juga: Sri Mulyani Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini jadi 4,7%-5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×