Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyoroti masih tingginya harga-harga barang di sebagian wilayah Indoensia. Tingginya harga-harga tersebut kemudian memicu kenaikan inflasi.
Beberapa wailayah yang angka inflasinya masih tinggi diantaranya, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku, papua Barat, Papua, dan Sulawesi Barat.
Inflasi yang masih relatif tinggi ini terjadi di beberapa daerah di Kawasan Timur, terutama didorong oleh tarif angkutan udara dan harga pangan. Gangguan cuaca dan gelombang menimbulkan kendala pada distrubsi.
“Kita sekarang masih punya PR (pekerjaan rumah) antar daerah, karena dinamika harga itu maish cukup tinggi, kita lihat beberapa daerah yang sekarang masih menujukkan peningkatan mohon untuk diperhatikan,” tutur Sri Mulyani dalam agenda Penyerahan Insentif Fiskal Kategori Kinerja Pengendalian Inflasi di Daerah Periode I 2023, Senin (31/7).
Baca Juga: Kenaikan Harga Minyak Berpeluang Sentuh Angka Tertinggi dalam Setahun
Disamping itu, masih tingginya harga di beberapa daerah itu tidak hanya karena adanya gangguan supply, melainkan juga dari sisi produksi terganggu, karena masalah iklim yaitu fenomena El Nino.
Menurutnya, diperlukan kebijakan yang kuat untuk memperkuat distrubsi, untuk menekan biaya logistik di wilayah timur.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mencatat, sejalan dengan mulai melandainya inflasi nasional, hampir semua provinsi mengalami perlambatan kecuali inflasi di wilayah timur. Inflasi daerah Jawa mulai bergerak stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News