kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Sri Mulyani Sebut Indonesia Punya Posisi Strategis di Tengah Tensi Geopolitik


Minggu, 15 Oktober 2023 / 11:06 WIB
Sri Mulyani Sebut Indonesia Punya Posisi Strategis di Tengah Tensi Geopolitik
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan Indonesia memiliki posisi yang strategis di tengah peningkatan tensi geopolitik yang makin memanas.

Dia menjelaskan peningkatan tensi geopolitik dalam beberapa waktu terakhir akan menimbulkan situasi ketidakpastian dan mempengaruhi proyeksi ekonomi ke depan. Namun demikian, di tengah situasi global yang dinamis, menurutnya Indonesia justru punya posisi sangat strategis.

“Negara kita kaya akan sumber daya alam termasuk mineral yang banyak dibutuhkan di era pesatnya industri baterai dan kendaraan listrik,” tutur Sri Mulyani dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/10).

Oleh karenanya, dalam konteks perdagangan global, Dia menyampaikan bahwa pemerintah melakukan kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dan memperkuat keseimbangan eksternal Indonesia.

Baca Juga: Penjualan Ritel Melambat pada Kuartal III, Begini Kata Ekonom

“Saat ini kita fokus memperbaiki dan memperkuat struktur ekonomi salah satunya melalui kebijakan hilirisasi dengan membangun lebih banyak smelter yang akan meningkatkan nilai tambah dan memperkuat keseimbangan eksternal kita,” paparnya.

Upaya memperkuat fundamental ekonomi juga dilakukan pemerintah melalui penerapan omnibus law dan perbaikan lembaga keuangan, pasar saham, serta inovasi pembukaan bursa karbon.

Penerapan omnibus law seperti UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), UU Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD), Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) dan sebagainya.

Ditambah perbaikan di sektor bank, lembaga keuangan non-bank, dana pensiun, pasar saham, termasuk yang terbaru yakni bursa karbon menjadi upaya pemerintah dalam memperkuat fundamental ekonomi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×