kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sri Mulyani: Pendapatan negara melandai akibat dampak PSBB lanjutan


Senin, 19 Oktober 2020 / 15:27 WIB
Sri Mulyani: Pendapatan negara melandai akibat dampak PSBB lanjutan
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan penerimaan negara sampai dengan akhir September 2020 terpantau loyo. Hal ini seiring dengan pemulihan ekonomi dalam negeri dan pemberlakuan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukan realisasi pendapatan negara dan hibah hingga akhir September 2020 tercatat telah mencapai Rp 1.158,99 triliun. Angka tersebut setara68,18% dari target pada APBN-Perpres 72/2020, dimana capaian pendapatan negara tersebut pertumbuhannya masih terkontraksi negatif 13,65% year on year (yoy). 

Realisasi Pendapatan Negara yang bersumber dari penerimaan perpajakan secara nominal telah mencapai Rp 892,44 triliun atau sama dengan 63,54% APBN-Perpres 72/2020. 

Baca Juga: Sri Mulyani sebut Indonesia sudah masuk dalam tren pemulihan ekonomi

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, hampir seluruh jenis pajak utama mengalami tekanan pada Januari-September 2020 yang disebabkan oleh perlambatan kegiatan ekonomi akibat Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal dalam rangka pemulihan ekonomi nasional

“Kecuali PPh OP yang masih mampu tumbuh positif 1,97%. Sementara pajak penghasilan (PPh) Migas kontraksi paling dalam seiring dengan penurunan harga dan volume,” ujar Menkeu dalam Konferensi APBN Laporan Periode Realisasi September, Senin (19/10).

Di sisi lain, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp260,87 triliun setara 88,69% dari target dan realisasi hibah mencapai Rp 5,68 triliun.

Berdasarkan capaiannya, pendapatan negara yang bersumber dari penerimaan perpajakan dan PNBP lebih tinggi berturut-turut sebesar 63,5% dan 88,7% dari targetnya dibandingkan tahun lalu masing-masing 58,19% dan 79,78%.

Baca Juga: Sri Mulyani optimistis kinerja ekspor semakin membaik

Adapun, realisasi PNBP pada bulan September 2020 lebih banyak ditopang dari kinerja positif pendapatan BLU yang tumbuh sebesar 34,2% yoy, khususnya dari pendapatan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (DPKS), pendapatan jasa pelayanan pendidikan, dan pendapatan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN).

Sementara itu, penerimaan bea cukai pada Januari-September 2020 terutama didorong realisasi cukai khususnya HT yang tumbuh karena adanya limpahan penerimaan tahun sebelumnya yakni efek PMK-57, dan penerimaan bea keluar bulan September tumbuh 9,40% mtm, didorong peningkatan ekspor mineral terutama tembaga dan bauksit.

Selanjutnya: Sri Mulyani: PSBB bikin penerimaan pajak tertekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×