Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis peringkat kredit Indonesia pada tahun depan dapat meningkat.
Hal ini dengan mempertimbangkan kondisi fiskal dan makroekonomi yang baik serta pertumbuhan ekonomi pada tahun depan yang tetap terjaga.
"Kita optimistis R&I akan memberikan kenaikan peringkat di tahun depan, dengan melihat kondisi fiskal dan makroekonomi yang baik, serta komitmen pemerintahan berikutnya dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil,” ujar Sri Mulyani dalam keterangan resminya, Rabu (2/10).
Adapun, Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mengafirmasi Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat BBB+, dua tingkat di atas investment grade, dengan outlook positif, pada 30 September 2024.
Diberitakan KONTAN sebelumnya, ada beberapa keuntungan apabila peringkat kredit Indonesia meningkat.
Baca Juga: Penurunan BI Rate Jadi Angin Segar Terhadap Hasil Investasi Perusahaan Asuransi Jiwa
Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo menilai, rating kredit yang meningkat akan membantu memperbaiki iklim investasi dan ujungnya membantu Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Maju 2045.
"Rating investasi itu biasanya dilihat pertama oleh investor menggambarkan sovereign risk. Semakin tinggi gradenya, semakin lebar investor scope-nya. Kita juga jadi opsi high quality investors. Apabila investment climate oke, deras aliran investasi nanti membantu proyek Indonesia maju," kata Banjaran.
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menyarankan pemerintah agar stabilitas makroekonomi dan kondisi fiskal yang sehat harus tetap dijaga agar peringkat kredit Indonesia naik ke level Single A.
Dengan peringkat kredit tersebut, kata David, arus investasi yang masuk ke Indonesia diharapkan lebih besar dan biaya bunga juga menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News