kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani: Jadi anggota FATF tidak mudah


Senin, 03 Juli 2017 / 16:12 WIB
Sri Mulyani: Jadi anggota FATF tidak mudah


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Financial Action Task Force (FATF) akan segera memproses keanggotaan Indonesia dalam lembaga internasional tersebut. Hal ini diputuskan dalam Sidang Pleno FATF di Valencia, 23 Juni 2017 lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan diprosesnya keanggotaan Indonesia ini adalah kabar yang baik untuk disampaikan. Pasalnya, keputusan tersebut didukung oleh para peserta sidang dari negara-negara lain.

Ia mengatakan tiga negara yang sudah menyampaikan dukungannya kepada Indonesia adalah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jerman dan Australia. Selain itu juga hampir didukung oleh semua member dari FATF.

Sri Mulyani melanjutkan, dalam mekanisme membership dalam FATF perlu serangkaian proses yang tidak mudah.

"Kalau dalam bahasa Jawa (tidak bisa) ujug-ujug, tapi harus melalui satu proses, dan harus didukung oleh semua member-nya,” ucapnya.

Ia menjelaskan, pemerintah melakukan pendekatan secara intensif beberapa bulan ini untuk keanggotaan FATF, “Untuk masuk membership proses, harus 2-4 tahun, bahkan sebelum selesai biasanya tidak diterima. Indonesia harus memanfaatkan secara baik dan kami akan kerja sama dengan PPATK, BI, OJK, kami sendiri, dengan Kemenlu untuk mengawal proses itu,” ucapnya.

Asal tahu saja, aplikasi Indonesia didukung secara bulat oleh 37 negara anggota FATF. FATF adalah suatu forum kerja sama antar negara yang bertujuan menetapkan standar global rezim anti pencucian uang dan pendanaan terorisme, serta hal-hal lain yang mengancam sistem keuangan internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×