CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Sri Mulyani: Halau dampak corona, 193 negara kucurkan stimulus US$ 8 triliun


Sabtu, 09 Mei 2020 / 09:00 WIB
Sri Mulyani: Halau dampak corona, 193 negara kucurkan stimulus US$ 8 triliun


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negara-negara di dunia telah mengeluarkan berbagai respons extraordinary dalam mengantisipasi ancaman resesi dan stabilitas sistem keuangan yang disebabkan wabah corona (Covid-19).

Bahkan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan, sebanyak 193 negara telah menggelontorkan total stimulus senilai US$ 8 triliun atau hampir setara 10% dari produk domestik bruto (PDB) dunia untuk menghalau dampak lebih buruk dari pandemi ini terhadap perekonomian.

Sri Mulyani memberi contoh beberapa negara yang telah melakukan upaya extraordinary tersebut. Pertama, Australia yang telah mengucurkan dukungan fiskal sebanyak 10,9% dari PDB hanya dalam kurun waktu 3 bulan.

Baca Juga: Pinjaman US$ 1,5 miliar dari ADB akan cair bulan Mei atau Juni

"Bahkan Menkeu Australia telepon ke saya. Katanya, setiap dua minggu Australia transfer dana ke pekerja yang tidak bisa bekerja dan harus di rumah. Supaya mereka bisa bayar listrik, bayar sewa rumah, dan lain-lain. Memang ini sistem jaminan sosial di Australia sudah sangat tertata," kata Sri Mulyani, dalam rapat kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Kedua, ada Singapura yang juga menggelontorkan dukungan fiskal sebanyak 10,9% dari PDB nya. Menurut Menkeu, Singapura merupakan salah satu negara yang sangat terdampak perekonomiannya akibat Covid-19. Tak tanggung-tanggung, negara ini sudah melakukan tiga kali merevisi APBN hanya dalam kurun waktu 3 bulan.

"Dari Januari hingga Maret 2020 mereka sudah revisi APBN-nya tiga kali. Memang kalau kita bisa lihat Changi Airport saja sudah kaya rumah hantu, jalanan kosong. Ekonominya sangat terdampak pasti," tambah Menkeu.

Ketiga, Amerika Serikat (AS) telah menggelontorkan dukungan fiskal sebanyak 10,5% dari PDB untuk social safety net, anggaran penanganan Covid-19, insentif bagi perusahaan, penurunan suku bunga acuan, unlimited quantitative easing (QE), dan fasilitas pinjaman bagi UMKM.

Baca Juga: Kajian awal pemerintah terkait corona: Mall buka 8 Juni, sekolah dimulai 15 Juni


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×