kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Sri Mulyani, di Antara Solusi Politik dan Korban Politik


Rabu, 05 Mei 2010 / 13:55 WIB
Sri Mulyani, di Antara Solusi Politik dan Korban Politik


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Kabar mundurnya Sri Mulyani Indrawati dari Menteri Keuangan membuat terperanjat para politisi Senayan. Para politisi ini punya pendapat masing-masing kalau memang benar Menkeu ini mundur.

Bambang Soesatyo, anggota DPR Fraksi Partai Golkar mengatakan, kabar mundurnya Sri Mulyani bisa menjadi jalan keluar politik yang bagus. Karena kasus Bank Century yang menyangkut nama Sri Mulyani terus bergulir. Setelah disebut namanya yang paling bertanggungjawab dalam Rekomendasi Pansus Hak Angket, terus bergulir Hak Menyatakan Pendapat, tim pengawas Bank Century sampai dengan penolakan APBN-P 2010. "Ini menjadi solusi politik untuk menurunkan tensi," ujar Bambang.

Lain lagi dengan PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno menyatakan bahwa mundurnya Sri Mulyani menjadikan dirinya korban politik dari kasus Bank Century. "Karena seharusnya yang paling bertanggungjawab adalah Boediono," ujar Hendrawan. Dia juga menyatakan bahwa selama ini Sri Mulyani termasuk yang kritis dalam keputusan bail out Bank Century.

Fachri Hamzah, anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, mempertanyakan mundurnya Menkeu ini apakah memang dia tidak merasa terlindungi dalam kasus Bank Century. "Mundurnya menteri bukan peristiwa kecil," ujar Fachri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×