Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani belum mau membahas utak-atik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.
Hal itu diungkapkan Sri Mulyani saat menjawab pertanyaan wartawan terkait implikasi kenaikan harga minyak dunia kepada penerimaan negara tahun depan.
"Kita belum masuk 2017, jadi jangan menanyakan lagi. Karena sudah jadi undang-undang. Jadi kita kelola saja dulu (APBN)," ujar Menkeu di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (20/12).
Menurut Ani, bila ia selalu memberikan pernyataan terikat implikasi dinamika ekonomi global kepada APBN, maka akan menimbulkan kebingungan publik.
Apalagi APBN 2017 sudah diketuk DPR dan sudah disahkan menjadi undang-undang. Meski begitu, Ani memastikan bahwa pemerintah akan tetap memperhatikan dinamika ekonomi global yang akan memiliki dampak kepada ekonomi nasional.
"Kami akan siap untuk melihat perkembangan perekonomian domestik dan global yang akan terus menerus dinamis," kata Ani.
Dalam Undang-Undang APBN 2017, pertumbuhan ekonomi ditargetkan hanya 5,1%, sama seperti target pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Selain itu, inflasi dipatok 4,0%, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rp 13.300, tingkat suku bunga SPN tiga bulan 5,3%.
Adapun harga minyak mentah Indonesia (ICP) dipatok US$ 45 per barel, lifting minyak bumi 815 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1,15 juta setara minyak per hari. (Yoga Sukmana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News