kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Sri Mulyani: Bank Dunia Akan Naikkan Pinjaman Ke Negara Berkembang hingga US$ 100 M


Senin, 11 September 2023 / 17:34 WIB
Sri Mulyani: Bank Dunia Akan Naikkan Pinjaman Ke Negara Berkembang hingga US$ 100 M
ILUSTRASI. Salah satu topik penting yang dibahas dalam pertemuan G20 Leaders summit adalah mengenai reformasi arsitektur Keuangan Global.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah selesai digelar di New Delhi India pada 9-10 September 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, salah satu topik penting yang dibahas India dalam pertemuan G20 Leaders summit adalah mengenai reformasi arsitektur Keuangan Global baik dalam governance (tata kelola) maupun kapasitas keuangannya.

Yaitu kekuatan neraca keuangan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional atau IMF agar meningkat dalam membantu negara berkembang melalui pembiayaan murah dan konsesional untuk mengatasi tantangan pembangunan, seperti kemiskinan dan dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan pandemi.

Baca Juga: G20 India Tegaskan Komitmen Terapkan Paket Perpajakan Internasional Dua Pilar

“Saya mendiskusikan topik ini dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen. Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan bahwa Bank Dunia akan meningkatkan kemampuan pinjaman konsesional kepada negara berkembang hingga US$ 25 miliar, dan bahkan dapat berinvestasi menjadi US$ 100 miliar bila didukung negara maju lainnya,” tutur Sri Mulyani dalam postingan akun instagram resminta @smindrawati, Senin (11/9).

Peningkatan ini dilakukan karena kebutuhan dan tantangan pembangunan negara berkembang sangat besar, namun akses modal sangat terbatas dan biayanya semakin mahal. Sementara itu, ruang fiskal di banyak negara berkembang menurun akibat pandemi dan perlemahan ekonomi.

Menurutnya, hasil G20 akan sangat menentukan apakah dunia mampu mengatasi berbagai tantangan yang rumit dan kompleks, terutama dalam membantu negara-negara miskin dan berkembang untuk terus mampu maju dan mencapai ketertinggalannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×