Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan multinasional Softbank Group menjanjikan akan ber investasi hingga US$ 100 miliar atau setara Rp 1.380 triliun (kurs Rp 13.800) untuk ibu kota baru.
Meski begitu, tawaran investasi tersebut masih akan dibahas secara detil oleh pemerintah. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi akan mengkaji rasionalitas investasi tersebut.
Baca Juga: Softbank tertarik berinvestasi di ibu kota baru, sektor ini yang dibidik
"Tidak sekedar menerima uang, tapi kita juga ingin bahwa dana itu betul-betul punya return yang bagus," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan usai mendampingi presiden bertemu Softbank, Jumat (10/1).
Investasi Softbank akan masuk dalam pembangunan gedung pendukung ibu kota baru. Sementara gedung pemerintah tetap akan dibangun menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Ketertarikan investasi juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga bilang pembangunan ibu kota baru terbuka bagi pendanaan swasta.
Baca Juga: Industri perbankan diramal masih punya prospek cerah di tahun ini
"Secara prinsip, swasta terbuka. Nanti tinggal scoup akan dibahas lebih detail," terang Airlangga.
Angka yang besar tersebut memang masih akan dibahas secara detail. Angka investasi itu akan mengacu pada skala populasi serta luas daerah yang akan dibangun.
Luas lahan ibu kota baru direncanakan seluas 256.000 hektare (ha). Sementara luas lahan ibu kota baru total mencapai 410.000 ha.
Baca Juga: SoftBank jajaki penjualan sahamnya di perusahaan energi India
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan akan memindahkan ibu kota Indonesia. Lokasi pemindahan pun telah ditentukan di Kalimantan Timur.
Rencananya pemindahan tahap satu akan dilakukan untuk wilayah pemerintahan seluas 5.600 ha. Pemindahan tahap satu akan rampung pada 2024 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News