Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pengamat Politik Soegeng Sarjadi membandingkan cara kerja Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ia mengkritik kinerja Djoko selama hampir 10 tahun menjabat Menteri Pekerjaan Umum.
Menurutnya, Djoko dan Jokowi memiliki konsep yang berbeda dalam bekerja. Jokowi, kata Soegeng, mengerjakan sesuatu, dengan tak berlama-lama pada berpikir dan berencana, tetapi langsung bertindak. Cara ini dinilai bisa menyelesaikan masalah dengan cepat.
"Kenapa Jokowi itu populer? Kalau orang jawa, Jokowi itu Pak Lurah. Saat ada warganya minta bantuan, dia langsung datang. Dia menjawab permasalahn dengan simpel dan gampang," ujar Soegeng, saat memberikan sambutan di peluncuran buku Sukardi Rinakit "Memompa Ban Kempis" di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (12/2/2014) siang.
Ia mengungkapkan hal itu sebelum Jokowi datang ke acara tersebut. Sementara, lanjut Soegeng, selama bertahun-tahun menjabat Menteri PU, Djoko dinilainya tidak bekerja maksimal.
"Saya kerap mengkritik Menteri PU Kirmanto itu. Selama menjabat, tidak pernah muncul ke publik. Kebijakannya apa, kinerjanya apa, tidak pernah kelihatan," kata Soegeng
Menurutnya, salah satu kegagalan Djoko adalah belum terealisasinya jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi. Padahal, lanjut dia, pembangunan tol bukan lah hal yang sulit jika dikerjakan dengan serius.
"Di negara lain tidak ada yang sampai seperti ini, cuma di Indonesia saja," ujarnya.
Ke depannya, menurut dia, pemimpin seperti Jokowi dibutuhkan Indonesia. Kemampuan Jokowi yang cepat dan tanggap terhadap permasalahan yang dialami oleh rakyat, kata dia, dapat membawa bangsa Indonesia menjadi lebih maju kedepannya.
"Pemimpn yang akan datang seharusnya begitu. Gampang ditemui, gampang menyelesaikan masalah," pungkas Soegeng. (Ihsanuddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News