kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Soal vaksin corona gratis untuk seluruh rakyat, ini kata Sri Mulyani


Senin, 21 Desember 2020 / 16:32 WIB
Soal vaksin corona gratis untuk seluruh rakyat, ini kata Sri Mulyani
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja tentang Protokol Ketujuh Jasa Keuangan ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) dengan Komisi XI DPR. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo mengatakan vaksin Covid-19 akan diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kendati demikian, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan belum anggaran vaksin gratis sebetulnya belum rampung. 

Menkeu Sri Mulyani bilang pihaknya masih menunggu sejumlah laporan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian BUMN dalam hal ini PT Bio Farma sebagai perusahaan pelat merah yang ditunjuk sebagai penanggung jawab.

Nah, sebelum Menkeu Sri Mulyani menyetujui anggaran vaksin gratis ada beberapa hal yang perlu diperjelas oleh Kemenkes dan Bio Farma. Menkeu bilang, kedua pihak tersebut harus memberikan target jumlah vaksin yang akan disuntikkan untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Sri Mulyani: Penerimaan pajak terus membaik

Menkeu bilang, bila merujuk rekomendasi World Health Organization (WHO) dan ahli di bidang pandemi, minimal 70% dari populasi harus mendapatkan vaksin. Artinya, untuk Indonesia kebutuhan vaksin corona mencapai 182 juta vaksin.

Kendati demikian, jumlah tersebut masih bisa bertambah seiring dengan kebutuhan dosis. Sebab, Kemenkes sebelumnya menghitung bahwa setiap orang akan disuntikkan vaksin sebanyak dua kali. Dus, kebutuhan vaksin bisa mencapai 364 juta vaksin. 

Selanjutnya, Kemenkes dan Bio Farma harus melaporkan efektivitas dari vaksin yang akan digunakan. Hitungan sementara, jika efektivitas vaksin di level 90%, maka vaksin yang disediakan harus lebih dari 100%. Hitungan Menkeu, dengan asumsi 182 juta jiwa maka total vaksin bisa mencapai 200 juta vaksin, belum termasuk jika dosis yang diberikan dua kali per orang.

Tak hanya itu, kemungkinan vaksin yang terbuang alias tidak bisa terpakai saat masuk ke Indonesia juga harus dikalkulasi. Belum lagi soal tenaga kesehatan yang menjadi prioritas dan menjalankan proses vaksinasi.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Pertumbuhan ekonomi 2020 bisa minus 2,2%

“Karena belum jelas jumlah vaksinnya berapa banyak, berapa harganya, efektivitasnya berapa banyak, wasted-nya berapa banyak. Maka kita belum mengetahui berapa angkanya ini (anggaran) namun kita tetap berkoordinasi dengan Kemenkes dan BUMN untuk terus melihat keseluruhan angka-angka tersebut,” kata Menkeu dalam Konferensi Pers realisasi APBN Periode November 2020, Senin (21/12).

Selanjutnya: Jelang tutup tahun, penerimaan pajak masih tekor Rp 273,5 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×