Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat berbicara terkait satu tahun pemerintaha Jokowi-Ma'ruf Amin yang jatuh pada 20 Oktober 2020, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan Presiden Joko Widodo telah mengambil risiko dengan menggagas Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
"Undang-Undang Cipta Kerja merupakan terobosan untuk mentransformasi situasi, yang digagas Pak Joko Widodo saat baru dilantik. Karena targetnya untuk mengubah, maka pasti ada risiko penolakan. Tapi Pak Jokowi memilih menjalani risiko itu," kata Menaker melalui keterangan tertulis, Selasa (20/10/2020).
Lebih lanjut Ida mengungkapkan, Presiden Jokowi sebetulnya bisa saja memilih untuk bermain aman, tanpa membuat terobosan yang mengubah banyak hal. "Tapi beliau memilih meninggalkan legacy untuk kita semua. Bukannya cari aman," ujar Ida.
Menaker mengakui tidak semua aspirasi pekerja dan pengusaha bisa terakomodasi di Omnibus Law UU Cipta Kerja. Menurut Ida, hal terpenting adalah kepentingan para pencari kerja yang harus segera dicarikan solusinya.
Baca Juga: Menaker: Bantuan subsidi gaji telah disalurkan kepada 12,16 juta pekerja
Meski ada penolakan terkait UU Cipta Kerja, Menaker mengajak semua pihak untuk berdialog. Pada 5 Oktober 2020, RUU Cipta Kerja disahkan oleh DPR RI menjadi undang-undang dalam Rapat Paripurna. Hal tersebut disambut demo besar buruh dan mahasiswa. Sementara itu pemerintah mulai bergerak merancang peraturan pemerintah sebagai aturan turunan UU Cipta Kerja.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menaker: Pak Jokowi Memilih Menjalani Risiko"
Penulis : Ade Miranti Karunia
Editor : Yoga Sukmana
Selanjutnya: Pasca demo UU Cipta Kerja, Kemendikbud: 123 Mahasiswa positif Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News