kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal TKA, Anggota Komisi IX Minta Data Pekerja di Proyek Strategis Nasional


Selasa, 08 Februari 2022 / 20:57 WIB
Soal TKA, Anggota Komisi IX Minta Data Pekerja di Proyek Strategis Nasional
ILUSTRASI. Dua orang tenaga kerja asing (TKA) beraktivitas di salah satu perusahaan pertambangan di Konawe, Sulawesi Tenggara,


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi IX DPR Darul Siska mempertanyakan jumlah proyek strategis nasional (PSN) di Indonesia. Selain itu, Darul juga meminta adanya data mengenai pekerja yang terlibat dalam PSN tersebut baik dari TKA ataupun pekerja lokal.

"Daftar proyek strategis nasional ada berapa? sekaligus data setiap proyek itu berapa advisor, direksinya berapa, komisarisnya, berapa manajernya, profesionalnya berapa? dengan data-data itu kita akan melihat normal nggak, kita mau dapatkan data yang akurat di setiap perusahaan," kata Darul dalam Rapat Panja Pengawasan Penanganan TKA bersama Kementerian Ketenagakerjaan, Bappenas, Apindo dan Kadin, Selasa (8/2).

Selain itu, Darul juga meminta data proyek pengadaan teknologi industri termasuk berapa pekerja yang terlibat dalam proyek tersebut, termasuk pekerja asing yang terlibat.

Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan Bendungan Meninting Lombok Barat Rampung Tahun 2023

Darul menyebut, statement pemerintah yang menyebut bahwa rasio tenaga kerja asing terhadap jumlah penduduk masih lebih kecil dibandingkan negara lain tidak relevan. Misalnya saja jika dibandingkan dengan Singapura yang memiliki jumlah penduduk jauh lebih kecil dari Indonesia.

"Menurut saya tidak relevan untuk kita kaji karena kita bandingkan dengan Singapura penduduk Singapura ada berapa? Perbandingannya 1:2800 ini akan sekaligus kita permisif sekali untuk tenaga kerja kita untuk tidak ditingkatkan kompetensinya," imbuhnya.

Rasio tersebut diminta tidak menjadi landasan yang digunakan dalam menyikapi adanya isu-isu penyimpangan-penyimpangan tenaga kerja asing di Indonesia.

Demikian dengan jumlah TKA yang menurun di Indonesia dinilai Darul disebabkan karena kondisi pandemi bukan lantaran kebutuhan yang menurun.

"Dari tahun 2013 naik terus puncaknya di tahun 2019, turun di tahun 2020, 2021 menurunnya itu kita duga keras karena covid, bukan karena kebutuhan tenaga kerja asing di Indonesia. Kalau kebutuhan realnya barangkali jauh lebih besar daripada angka-angka yang ada ini," ungkapnya.

Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo mengatakan perlu ada kepastian dari pemerintah apakah aturan mengenai TKA di Indonesia dilaksanakan sesuai kebijakan. Bagaimana laporan fungsi pengawasan dan kontrol terhadap TKA akan menjawab benar tidaknya maraknya TKA yang berada di Indonesia. Di mana sesuai Undang-undang adanya TKA diperbolehkan dengan aturan tertentu.

Baca Juga: PUPR: Jalan Akses Tol Makassar New Port Tahap I dan II Mulai Konstruksi

"TKA itu ada di dalam undang-undang, tapi sudahkah sesuai prosedur atau tidak TKA yang ada di lapangan. Pelaksanaannya fungsi kontrol, fungsi pengawasan seperti apa? Apakah sesuai dengan ketentuan sehingga kita ingin tahu bahwa isu ini mengada-ada atau bukan," kata Rahmad.

Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani juga meminta adanya data mengenai sebaran PSN di Indonesia yang menghadirkan TKA dari negara lain. Dengan data tersebut maka akan dapat dilihat apakah implementasi regulasi dilaksanakan dengan baik di lapangan.

"Kalau ada 201 proyek strategis nasional yang sebagiannya juga menghadirkan tenaga kerja asing, kita ingin mendapatkan data sebaran tenaga kerja asing berdasarkan turnkey project. Sehingga kita akan melihat bagaimana implementasi regulasi Apakah sesuai undang-undang dan sebagainya," jelas Netty.

Kemudian Netty juga mempertanyakan mengenai perkembangan proses alih teknologi yang sudah terjadi dengan dilaksanakannya proyek strategis nasional di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×