kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Soal Rencana Kenaikan Harga BBM, Menko Airlangga: Masih Proses Evaluasi


Rabu, 24 Agustus 2022 / 17:08 WIB
Soal Rencana Kenaikan Harga BBM, Menko Airlangga: Masih Proses Evaluasi
ILUSTRASI. Pemerintah masih dalam proses evaluasi terkait wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih dalam proses evaluasi terkait wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite.

“Jadi terkait dengan evaluasi harga BBM masih sedang dilakukan dalam satu dua hari ini, minggu ini kita akan melaporkan kepada bapak presiden,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers dipantau dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (24/8).

Airlangga belum bisa memastikan terkait rencana pengumuman kebijakan terbaru terkait harga BBM. Yang terang, kementerian/lembaga akan terlebih dahulu membuat evaluasi dan perhitungan. Lalu melaporkan hasil tersebut ke presiden pada pekan ini.

“Akan dilaporkan terlebih dahulu,” ucap Airlangga.

Baca Juga: Kementerian ESDM Terus Evaluasi Skema yang Tepat untuk BBM Subsidi

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 akan sangat berat menanggung subsidi energi dan kompensasi. Pasalnya, subsidi energi dan kompensasi sudah naik tidak kali lipat, dari Rp 158 triliun menjadi Rp 502 triliun.

Bahkan diperkirakan anggaran subsidi energi dan kompensasi yang sebesar Rp 502 triliun tidak akan cukup menanggung beban tersebut.

"Itu sudah naik tiga kali lipat, ternyata masih kurang lagi," ujar Sri Mulyani kepada awak media di Gedung DPR RI. Selasa (23/8).

Sri Mulyani menyoroti tiga hal dalam mengatasi permasalahan subsidi bahan bakar minyak (BBM), namun tiga-tiganya memiliki pilihan yang tidak mengenakkan.

Pertama, subsidinya naik mendekati Rp 700 triliun. Kedua, volume konsumsinya dikendalikan, sehingga dilakukan pembatasan pembelian mana yang boleh membeli BBM subsidi dan yang tidak boleh.

Ketiga, menaikkan harga BBM. "Semuanya kombinasi di antara tiga ini. Tiga-tiganya sama sekali enggak enak," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani tidak menegaskan kapan kepastian harga BBM subsidi akan naik. Yang jelas, saat ini pemerintah terus berkoordinasi dalam menentukan keputusan dengan mempertimbangkan beberapa hal, seperti daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, serta inflasi.

“Jadi apapun keputusan, nanti pasti akan disampaikan di dalam rapat," katanya.

Baca Juga: Komisi VII DPR Desak Kementerian ESDM Tambah Kuota BBM Pertalite dan Solar Subsidi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×