kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Soal Perlunya Vaksinasi Dosis Keempat, Ini Kata Satgas Covid-19


Kamis, 16 Juni 2022 / 20:11 WIB
Soal Perlunya Vaksinasi Dosis Keempat, Ini Kata Satgas Covid-19
ILUSTRASI. Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin dosis ketiga kepada warga di Denpasar, Bali, Selasa (14/6/2022). Soal Perlunya Vaksinasi Dosis Keempat, Ini Kata Satgas Covid-19


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Alexander K Ginting menyatakan, vaksinasi melengkapi penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan) dalam penanggulangan Covid-19.

Bahkan vaksinasi juga terbukti menurunkan tingkat kasus di 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian adanya booster atau vaksinasi dosis ketiga juga membantu dalam meningkatkan modal imunitas masyarakat. Maka, cakupan vaksinasi dosis ketiga inilah yang kini terus dikejar pemerintah.

"Ini jadi PR kita bersama, kita nggak berpikir dulu untuk vaksinasi keempat. Kita berpikir dulu bagaimana vaksinasi ketiga khususnya di Jawa-Bali dan beberapa provinsi di luar Jawa Bali," kata Alex dalam Forum Merdeka Barat 9, Kamis (16/6).

Pasalnya kini vaksinasi dosis ketiga baru 5 dari 34 provinsi yang baru capai 30%. Diantaranya Bali sekitar 60% cakupan booster, DKI Jakarta 50%, Riau 44%, DI Yogyakarta dan Jawa Barat di atas 35%. Artinya masih banyak provinsi yang harus dikejar cakupan vaksinasi booster-nya.

Baca Juga: Awas Kasus Corona Naik Tinggi, Ini Cara Mencegah Omicron Menurut Satgas Covid-19

Lambatnya vaksinasi booster disebabkan masyarakat yang sudah menganggap kondisi pandemi saat ini sudah tak berbahaya, ditambah adanya penurunan kasus, hingga vaksinasi bukan lagi menjadi prioritas masyarakat.

"Oleh karena itu yang disampaikan masyarakat sekarang adalah bahayanya ini masih ada terutama masyarakat rentan. Inilah menjadi PR kita ke depan bagaimana vaksinasi ketiga ataupun booster bisa kita selesaikan sesuai dengan target," paparnya.

Kemudian Ia menjelaskan, kenaikan kasus saat ini dipicu adanya mutasi varian virus yang dibarengi dengan pelonggaran kepatuhan pada protokol kesehatan baik secara individu, keluarga, dan komunitas

"Pola itu ketahui berdasarkan riwayat pandemi yang terjadi di tanah air dalam dua tahun terakhir," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×