Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing masih enggan menanamkan modal di Indonesia. Presiden Joko Widodo bahkan pernah mengeluhkan, ada sebanyak 33 investor keluar dari China tapi tidak ada yang memindahkan investasinya ke Indonesia.
Ekonom DBS Masyita Crystallin mengatakan ada beberapa hal yang menghambat investasi di Indonesia. Antara lain perizinan ribet yang dan biaya logistik yang mahal.
“Peringkat doing business Indonesia indeksnya sudah lebih baik, tapi efeknya tidak langsung, masih long way to go,” jelasnya saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/9).
Baca Juga: KPK disebut hambat investasi, begini komentar Darmin Nasution
Menurut Masyita, meski peringkat Indonesia sedikit naik, tidak serta-merta investor langsung berinvestasi di Indonesia. Apalagi saat ini ekonomi juga agak tertekan ekonomi global yang agak sulit.
Masyita menambahkan, investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) di seluruh negara berkembang sejak tahun 2015 rata-rata turun, seperti di Thailand, Filipina, dan negara tetangga lainnya. Namun Indonesia pertumbuhan ekonominya stabil dan agak naik. Menurutnya, ini menjadi prestasi yang cukup baik untuk Indonesia.
Menurut Masyita, hal yang paling mempengaruhi keputusan investasi asing di Indonesia adalah soal perizinan. Semakin mudah, akan makin banyak investor yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia.
Baca Juga: Istana sebut kehadiran KPK menghambat investasi ke Indonesia
"Jadi diharapkan sistem online single submission (OSS) bisa berjalan seutuhnya dan benar-benar bisa menyederhanakan sistem perizinan yang ada," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News