Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6% pada bulan Oktober lalu. Ekonomi Senior Chatib Basri menyebut, tetap ada ruang bagi kenaikan suku bunga acuan BI ke depannya.
Namun, peluang kenaikan bunga BI ini tergantung dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
“Ini sangat bergantung sejauh mana kebijakan The Fed dalam kenaikan suku bunga dalam bulan-bulan ke depan,” kata Chatib dalam acara BTPN Economic Outlook 2024 di Jakarta, Rabu (22/11).
Baca Juga: Chatib Basri Ungkap 4 Tantangan yang Hambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Bila The Fed terpaksa menaikkan suku bunga acuan, opsi BI dalam jaga stabilitas sektor keuangan hanya ikut menaikkan suku bunga, membiarkan nilai tukar rupiah melemah, atau BI melakukan langkah kombinasi.
Kata Chatib, kemungkinan besar, bila ini terjadi, BI akan memberlakukan kebijakan kombinasi.
BI akan melakukan capital flow management, termasuk intervensi di pasar foreign exchange. Kemudian menaikkan suku bunga, dan membiarkan rupiah melemah.
“Jadi, intervensinya tidak menyeimbangkan level (pegging the level), tetapi akan menahan gejolak,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News