kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Soal pasokan obat Covid-19, Wamenkes: Remdesivir sudah masuk sekitar 50.000 vial


Minggu, 18 Juli 2021 / 11:29 WIB
Soal pasokan obat Covid-19, Wamenkes: Remdesivir sudah masuk sekitar 50.000 vial
ILUSTRASI. Desrem, Remdesivir produksi Mylan yang dipasarkan Indofarma.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan memastikan pasokan obat dalam negeri relatif terkontrol. Meski demikian, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono menyadari, terdapat obat-obatan impor yang memang secara global pasokannya sangat ketat.

Adapun obat-obat tersebut antara lain adalah remdesivir, actemra, serta gammaraas atau IVIG. Guna memenuhi pasokan obat dalam negeri, untuk remdesivir pihaknya akan mendatangkan dari India, Pakistan dan Cina.

"Sekarang sudah negosiasi dibantu dengan Kementerian Luar Negeri agar dia [India] bisa kembali buka ekspornya. Sudah mulai masuk sekitar 50.000 vial dan nanti akan bertambah menjadi 50.000 vial lagi per minggu," kata Dante dalam konferensi pers, Sabtu (17/7).

Baca Juga: Actemra, Salah Satu Obat untuk Covid 19 yang Mulai Diimpor Pemerintah

Selain itu, pemerintah juga membuka akses untuk obat-obat yang mirip dengan remdesivir juga bisa masuk ke Indonesia.

Untuk pasokan obat actemra Pemerintah sedang berkomunikasi dengan produsen asal Swiss. Actemra merupakan obat yang  cukup sulit didapatkan pasokannya. Untuk pasokan obat Gammaraas, pemerintah mendatangkan dari China.

Terkait distribusi Kementerian Kesehatan juga telah mengadakan pertemuan dengan Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi untuk memastikan distribusi obat merata ke seluruh daerah.

"Kami sudah melakukan pertemuan dengan GP Farmasi supaya distribusi obat itu semakin lebih merata di seluruh tanah air sehingga masyarakat lebih gampang untuk melakukan akses obat," ujarnya.

Selanjutnya: Keterisian tempat tidur di atas 75%, stok alat penanganan Covid-19 jadi persoalan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×