kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Soal lockdown akhir pekan, ahli epidemiologi UI: Tidak efektif


Rabu, 03 Februari 2021 / 22:29 WIB
Soal lockdown akhir pekan, ahli epidemiologi UI: Tidak efektif
ILUSTRASI. Pemprov DKI Jakarta akan mengkaji opsi karantina wilayah atau 'lockdwon' di akhir pekan


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, lockdown akhir pekan dinilai tidak efektif dalam menekan penyebaran Covid-19.

Pandu menegaskan, pun demikian pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dinilai tidak efektif lantaran implementasinya lemah, tidak konsisten, dan tidak tegas.

"Pengetatan tidak boleh hanya akhir pekan saja, dilaksanakan sebulan secara terus menerus dan dilaksanakan dengan konsisten," kata Pandu kepada Kontan.co.id pada Rabu (3/2).

Lebih lanjut Pandu menjelaskan, penularan harus benar-benar ditekan dalam periode yang cukup.

Baca Juga: Wacana lockdown akhir pekan, Hipmi minta pemerintah konsisten terapkan aturan

"Ya benar-benar penularan ditekan dalam periode waktu yang cukup, 2 sampai 4 minggu minimal secara continue," tegasnya.

Dari berita sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengkaji opsi lockdown dalam penanganan Covid-19. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Riza mengamini pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) belum efektif menekan penyebaran Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×