Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Presiden (Capres) Anie Baswedan mengeklaim bahwa program food estate singkong hanya menguntungkan kroni dan merusak lingkungan.
Merespon pernyataan mantan gubernur DKI itu, Menteri pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa urusan pertanian bukan untuk diperdebatkan namun harus dikerjakan.
"Pertanian itu sampaikan salam hormat kepada siapapun yang memperdebatkan pertanian bukan untuk diperdebatkan tapi dikerjakan," tegas Arman saat ditemui di Waskita Rajawali Tower, Jakarta Timur, Senin (8/1).
Baca Juga: Food Estate Seluas 600 Hektar di Kalteng Bakal Ditanami Jagung
Amran bahkan membanggakan beberapa program food esate yang digagas oleh kementerian pertahanan telah membuahkan hasil baik.
"Kemarin 600 hektare itu kita sudah tanami jagung berhasil. Untuk singkong juga sementara kita tanami ini luasnya cuma 600 hekatre yah kami rawat ini ada 7,4 juta hektar. Artinnya hanya 0,08 persen," ungkapnya.
Amran juga mengklarifikasi terkait beredarnya video di media sosial yang menarasikan program Food Estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah menanam jagung di polybag.
Kata dia, penanaman jagung di polybag tersebut dilakukan hanya beberapa tanaman saja yang berfungsi sebagai uji coba penyesuaian iklim.
Baca Juga: Kementan Asistensi Teknologi di Lahan Food Estate Gunungmas Kalteng
“Itu lantaran bibit jagung yang ditanam baru kemudian bibit baru kita tanam tempat yang baru. Jadi kita menyesuaikan, mengecek dan ternyata berhasil. Jangan dipelintir,” pungkasnya.
Sebelumnya, Capres nomor urut 1 Anies Baswedan debat capres ketiga dengan melemparkan sindiran keras. Anies menyindir program food estate singkong.
"Food estate singkong yang menguntungkan kroni, merusak lingkungan dan tidak menghasilkan, ini harus diubah," kata Anies saat menyampaikan visi dan misinya di panggung debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News