kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dikritik PDIP Soal Program Food Estate, Ini Respons Presiden Jokowi


Jumat, 18 Agustus 2023 / 18:32 WIB
Dikritik PDIP Soal Program Food Estate, Ini Respons Presiden Jokowi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara usai PDI Perjuangan mengkritik progam food estate. ANTARA FOTO/Miftahul Faiz/Zk/hp.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara usai PDI Perjuangan mengkritik progam food estate. 

Jokowi mengatakan, pembangunan food estate (lumbung pangan) dalam rangka mengantisipasi krisis pangan. Dia mencontohkan problem pasokan gandum berdampak pada negara pengkonsumsi gandum. Hal itu yang membuat harga gandum naik di pasaran global.

Selain itu, India juga melakukan setop ekspor beras yang berdampak pada sejumlah negara pengkonsumsi beras.

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan pentingnya food estate (lumbung pangan) untuk cadangan pangan. Baik cadangan strategis maupun untuk keperluan ekspor apabila produksi melimpah dan kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi.

Baca Juga: Jokowi Jelaskan Soal Food Estate, Program untuk Mengantisipasi Krisis Pangan

Jokowi menuturkan, membangun food estate tidak semudah yang dibayangkan. Misalnya, pada proses menanam pertama biasanya gagal, dan proses menanam kedua kemungkinan bisa berhasil 25%.

"Baru biasanya keenam, ketujuh (proses menanam) itu baru pada kondisi normal. Jadi tidak semudah yang kita bayangkan," ujar Jokowi dipantau dari Youtube Kompas TV, Jumat (18/8).

Jokowi menceritakan, pada food estate di Humbang Hasundutan Sumatra Utara, hasil yang didapat bisa agak lebih baik setelah tiga kali proses tanam.

Kemudian, food estate di pulang pisau Kalimantan Tengah juga belum berada pada kondisi yang normal baik. Jokowi menilai masih mungkin separuhnya. 

Berikutnya, food estate di Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah juga masih sama. Menurutnya, problem-problem di lapangan tidak semudah yang dibayangkan. 

Jokowi mengatakan, jika baru gagal pertama sudah mundur, maka sampai kapanpun lupakan bahwa Indonesia dapat memiliki lumbung pangan.

"Bahwa ada yang berhasil, setengah berhasil atau yang belum berhasil, itu yang harus dikoreksi, diperbaiki, dievaluasi," jelas Jokowi.

Sebelumnya Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, dalam menjalankan fungsi pengawasan, DPR akan melihat terlebih dahulu bagaimana kinerja kementerian terkait yang mengurus food estate.

Baca Juga: Mentan Syahrul Bantah Program Food Estate Disebut Sebagai Kejahatan Lingkungan

Seperti Presiden Jokowi, DPR berharap kementerian terkait dapat menyelesaikan program-program prioritasnya di masing-masing kementerian. 

"Jadi saya berharap ya termasuk itu bisa diselesaikan sesuai dengan apa yang diharapkan presiden," ucap Puan.

Terkait food estate yang dinilai sebagai kejahatan lingkungan, Puan mengatakan, hal itu masih terlalu jauh dari anggapan tersebut. Sebab, perlu dilihat terlebih dahulu bagaimana sebenarnya yang terjadi di lapangan. 

"Untuk sampai ke situ kan kita perlu datang ke lapangan, dilihat dulu bagaimana dan sebagainya," ujar Puan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×