kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sinyal pemerintah, tidak ada dana aspirasi


Rabu, 24 Juni 2015 / 12:22 WIB
Sinyal pemerintah, tidak ada dana aspirasi


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggolkan dana aspirasi dengan nilai Rp 11,2 triliun per tahun yang rencananya bakal dianggarkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Pemerintah memberi sinyal, tidak akan menganggarkan dana aspirasi tersebut.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, DPR belum mengajukan proposal dana aspirasi kepada pemerintah. Ketika ditanyakan apakah pemerintah mempunyai ruang fiskal untuk mendanai dana aspirasi tersebut, ia menjelaskan pembahasan anggaran harus sesuai ketentuan dan tidak ada penambahan anggaran yang baru.

"Sudah ada ketentuannya, sudah ada item-itemnya. Jadi tidak boleh ditambah," ujarnya, Rabu (24/6). Kalaupun mau dicoba, Bambang bilang harus mengikuti aturan yang ada.

Kini, bola panas Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) atau dikenal sebagai dana aspirasi di tangan pemerintah, setelah disetujui DPR dalam paripurna Selasa (23/6). 

Jika pemerintah menyetujui, nantinya sebanyak 560 anggota DPR akan mendapat dana aspirasi Rp 20 miliar per tahun.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×