Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Edy Can
JAKARTA. Singapura masih saja bertahan di posisi pertama negara asal penanaman modal di Indonesia. Bahkan, investasi dari Negeri Merlion mencapai 41% dari total investasi asing di Indonesia pada kuartal kedua tahun ini.
“Realisasi penanaman modal dari Singapura mencapai US$ 1,6 miliar dengan 156 proyek,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan, Rabu (28/7).
Aliran dana investor Singapura pada kuartal kedua ini jauh melebih kuartal sebelumnya. Ketika Singapura hanya merealisasikan investasinya sebesar US$ 676.8 juta dengan 62 proyek.
Gita bilang, sejak lima tahun terakhir Singapura memang telah menjadi investor terbesar di Indonesia. Dia menjelaskan ada tiga hal menyebabkan tingginya minat negeri jiran itu yakni kedekatan secara geografis dan luas wilayah Singapura yang memang kecil, serta pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Gita mencontohkan faktor geografis yang berdekatan dengan Indonesia, membuat Singapura lebih banyak menanamkan modalnya di Kepulauan Riau. “Bobot investasi yang paling banyak di Batam, Bintan, dan Karimun,” ujarnya.
Dari sisi pendekatan pemerintah, mantan Presiden Direktur JP MOrgan Indonesia ini mengatakan telah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan investor Singapura untuk membicarakan penanaman modal di Batam, Bintan, dan Karimun. “Investasi ini akan terus bergulir karena kepercayaan mereka terhadap iklim dan peluang investasi di Indonesia berkesinambungan,” kata Gita.
Di posisi runner up ada Hong Kong. Realisasi, investor Hong Kong mencapai US$ 0,8 miliar lewat 27 proyek pada kuartal kedua. Lantas menyusul Amerika Serikat US$ 0,3 miliar dengan 33 proyek. Jepang US$ 0,2 miliar dengan 98 proyek. Belanda US$ 0,2 miliar dengan 43 proyek. Negara-negara lain mencatat realisasi investasi US$ 0,8 miliar dengan 792 proyek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News