Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementan terus memperkuat sinergi antar lembaga dalam rangka memastikan keakuratan data pertanian, khususnya terkait Luas Tambah Panen (LTP). Hal ini dipastikan dalam rapat koordinasi rekonsiliasi data LTT dan LTP yang digelar di Sukabumi kerja sama antara Kementan yang diwakilkan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP), Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, dan BPS Kabupaten Sukabimi untuk menyelaraskan data sekaligus menindaklanjuti hasil ground check di lapangan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Kementan akan selalu menggunakan data BPS sebagai rujukan utama dalam merumuskan kebijakan, termasuk dalam upaya percepatan swasembada pangan sesuai visi besar Presiden Prabowo Subianto.
Kolaborasi ini akan terus diperkuat dengan penghitungan metodologi yang lebih canggih, memastikan bahwa kebijakan pertanian berbasis data yang valid, transparan, dan terpercaya.
Baca Juga: Kementan Kembangkan Contract Farming untuk Maksimalkan Pertanian Modern
Kepala Pusat PVTPP, Leli Nuryati dalam arahannya, menekankan pentingnya periode April sebagai momen kritis untuk mengejar target tanam nasional. Ia menyebut bahwa tim dari pusat telah dibagi ke seluruh wilayah kerja di Sukabumi untuk percepatan monitoring langsung di lapangan.
“Kita turun habis-habisan, semua wilayah tercover. Ini arahan langsung dari Pak Menteri. Kita kejar target swasembada dengan semangat dan kerja nyata,” tegasnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sri Hastuti Harahap menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Pusat PVTPP yang telah mengerahkan tim kuat dan responsif dalam mendampingi daerah. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi dan keterbukaan dalam menyusun dan mereviu data di lapangan.
“Karena Penanggung Jawab (PJ) di lapangan masih sama seperti tahun sebelumnya, maka dokumentasi dan pelaporan sudah cukup tertata. Ini menjadi dasar kuat bagi kita untuk terus menjaga transparansi dan akurasi data,” ujarnya.
Sri menambahkan bahwa pemutakhiran dan validasi data harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk memastikan potensi tanam dan realisasi benar-benar tercatat. “Tidak masalah bila realisasi melebihi target, itu justru baik. Tapi jika terdapat kekurangan, kita perlu cek ulang penyebabnya dan cari solusi bersama,” tuturnya.
Baca Juga: Tak Ada Impor Beras dan Jagung, Kementan Siapkan 90.000 Ton Benih Unggul di 2025
Terakhir, ia menekankan bahwa semua pihak harus bergerak bersama, saling mendukung dan tidak bekerja secara terpisah. “Kita ingin memastikan bahwa semua informasi yang disampaikan ke pusat adalah representasi kondisi riil di lapangan. Dengan data yang akurat, kita dapat mengambil kebijakan yang tepat dan berdampak langsung pada kesejahteraan petani,” pungkasnya.
Kepala BPS M. Sholihin menyebutkan, hasil ubinan pada Januari–April 2025 menunjukkan adanya peningkatan luas panen. Produksi beras pun mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Rakor juga menyoroti perlunya koordinasi erat dalam pelaporan data, terutama memasukkan lokasi-lokasi panen raya seperti di Kadudampit ke dalam segmen pengamatan BPS agar tercatat resmi dalam KSA. Di sisi lain, beberapa titik yang masuk dalam data polygon ternyata tidak ditanami padi dan perlu diganti, menegaskan pentingnya verifikasi lapangan secara berkelanjutan.
Selanjutnya pemutakhiran data harus dilakukan secara rutin dengan pelaporan dari penyuluh di lapangan. Pemanfaatan buku saku monitoring dan grup koordinasi seperti WA Upsus juga ditekankan untuk memperkuat pelacakan capaian tanam di tingkat desa.
Sukabumi juga mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas kualitas koordinasi lintas sektoral yang baik antara dinas dan BPS. Diharapkan, hasil pada bulan April dan Mei 2025 dapat mencerminkan potensi pertanian riil dan mendukung target nasional swasembada pangan.
Baca Juga: Kementan Optimistis Peluang Swasembada Pangan pada 2027 Semakin Terbuka
Selanjutnya: Daya Beli Tertekan, Jumlah Pemudik Bus AKAP Turun Drastis di Lebaran 2025
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Produk Spesial Mingguan hingga 15 April 2025, Sampo Diskon Rp 19.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News