Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membeberkan, pemerintah mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro untuk penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Adapun kisarannya adalah sebagai berikut:
Pertumbuhan ekonomi pada 2022 diprediksi sebesar 5,2% hingga 5,8% year on year (yoy). Kemudian inflasi pada rentang 2% hingga 4% yoy. Lalu, tingkat suku bunga surat utang negara (SUN) 10 Tahun 6,32%-7,27%.
Selanjutnya, nilai tukar rupiah diperkirakan berada dalam kisaran Rp 13.900 sampai Rp 15.000,00 per dollar Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Bank Mandiri proyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 4,4% pada tahun ini
Terakhir, harga minyak mentah Indonesia diprediksi berada dalam kisaran US$ 55 hingga US$ 65 per barel, lifting minyak bumi 686 ribu sampai 726 ribu barel per hari, serta lifting gas bumi 1.031 - 1.103 ribu barel setara minyak per hari.
Menkeu mengatakan kisaran indikator ekonomi makro ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai dinamika, risiko ketidakpastian, potensi pemulihan ekonomi global dan nasional di tahun depan.
“Serta dengan catatan bahwa Covid-19 dapat terus dikendalikan dan fungsi intermediary perbankan dapat kembali pulih, didukung oleh kebijakan moneter Bank Indonesia dan kebijakan sektor keuangan OJK yang kondusif,” kata Menkeu saat menghadiri Rapat Paripurna dengan DPR RI, Kamis (20/5).
Selanjutnya: Defisit APBN 2023 maksimal 2,97% dari PDB, setara Rp 589,2 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News