CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sigit Pramono: Indonesia masih belum aman bagi investor


Senin, 03 Agustus 2020 / 14:40 WIB
 Sigit Pramono: Indonesia masih belum aman bagi investor
ILUSTRASI. Sigit Pramono: Ketua Umum Perhimpunan Bank Umum Nasional (PERBANAS) Sigit Pramono. KONTAN/Baihaki/9/6/2015


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berada pada peringkat 97 dari 100 negara di dunia dalam penanganan pandemi Covid-19. Artinya Indonesia dinilai belum aman dari pandemi.

Sigit Pramono, Ketua Gerakan Pakai Masker (GPM), menjelaskan, citra negara Indonesia yang dianggap gagal dalam menangani pandemi Covid-19 perlu diperbaiki dengan memperbaiki citra yang berhasil dalam penanganan tersebut melalui Gerakan Pakai Masker.

Bahkan Sigit mengatakan, Indonesia hanya unggul dari tiga negara seperti Laos, Kamboja dan Bahama terkait penanganan Covid-19.

Baca Juga: Agus Martowardojo: Resesi mengancam, ini tantangan ekonomi ke depan

Ia bilang, posisi Indonesia belum aman dalam penanganan Covid-19. Akibatnya  investor dipastikan tidak akan memilih Indonesia melainkan memilih negara lain yang lebih aman. Demikian juga dengan jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia.

“Investor pasti akan memilih negara yang lebih aman, begitu juga jangan berharap ada wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia. Negara kita aja belum aman dari Covid-19. Sehingga kita perlu perbaiki citra buruk kita melalui Gerakan Pakai Masker agar negara kita bisa menjadi tujuan utama untuk berinvestasi dan dikunjungi oleh para wisatawan asing,” ujar Sigit dalam sebuah Webinar, Senin (3/8).

Sigit juga menilai, untuk menggerakkan masyarakat menggunakan masker merupakan hal yang lebih mudah diterapkan. Apalagi selama masa PSBB merupakan waktu yang tepat untuk menempatkan masyarakat sebagai objek yang diatur pergerakannya. “Memakai masker dapat menurunkan resiko penularan Covid-19 hingga 75%,” tambahnya.

Sigit menambahkan, akibat berada pada urutan k-97, jemaah haji di Indonesia belum bisa masuk ke Arab Saudi.

Sebagai informasi, berikut ini adalah 10 urutan negara terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19 yakni Swiss, Jerman, Israel, Singapura, Jepang, Austria, China, Australia, Selandia Baru dan Korea Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×