kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siap-siap, dana PEN untuk pembiayaan korporasi akan dikucurkan September ini


Jumat, 11 September 2020 / 04:20 WIB
Siap-siap, dana PEN untuk pembiayaan korporasi akan dikucurkan September ini


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga 2 September 2020, realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp 271,94 triliun. Angka itu baru sekitar 39,11% dari pagu yang sebesar Rp 695,2 triliun. Meski sudah tersalur, namun masih ada pembiayaan PEN yang belum tersalur yakni ke sektor korporasi.

Staf Ahli Bidang Keuangan Negara Kemenkeu Kunta Wibawa mengatakan, pemerintah telah berupaya penuh dalam penyaluran PEN. Sehingga, penyerapan maupun realisasinya juga telah melonjak signifikan.

“Penyerapannya sudah semakin melonjak signifikan sehingga semoga bisa dapat tersalurkan semua dan sesuai target,” jelas Kunta saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (10/9). 

Staf Khusus Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan terkait realisasi untuk pembiayaan korporasi sebesar Rp 53,57 triliun akan segera dilaksanakan pada September 2020. 

Baca Juga: Penyerapan anggaran PEN dinilai lambat, Chatib Basri: Pemerintah masih susah belanja

Sebab, untuk talangan investasi untuk modal kerja sebesar Rp 29,65 triliun sudah tertuang dalam beleid PMK 118/2020 tentang Investasi Pemerintah Dalam Rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

“Seharusnya September ini sudah bisa dilakukan realisasinya, karena untuk pinjaman pemerintah untuk korporasi sudah ada dalam PMK 118, serta untuk Penyertaan Modal Negara (PMN) juga sudah ada Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP),” kata Yustinus. 

Sehingga, untuk talangan investasi dari pemerintah ini dapat digunakan dan terbagi menjadi Garuda Rp 29,65 triliun, Kereta Api Indonesia (KAI) Rp 3,5 triliun, PT Perkebunan Nusantara Rp 4 triliun, Krakatau Steel Rp 3 triliun, Perumnas Rp 0,65 triliun, dan PPA Rp 10 triliun.

Sayangnya, Yustinus juga enggan berkomentar terkait kendala atau hambatan realisasi dan penyaluran anggaran PEN yang minim. 




TERBARU

[X]
×