Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 338 triliun hingga Juli 2024. Realisasi PNBP ini turun 5% jika dibandingkan periode sama pada tahun lalu sebesar Rp 355,7 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, penurunan setoran PNBP ini disebabkan oleh menurunnya penerimaan dari pos sumber daya alam (SDA) migas maupun non migas.
Tercatat, PNBP SDA migas sebesar Rp 64,5 triliun atau terkontraksi 6,4% yang dipengaruhi penurunan lifting minyak bumi. Selain itu, penurunan ini juga dipengaruhi oleh tertundanya onstream dan penyusutan produksi alamiah sumur migas yang tinggi, sejalan dengan fasilitas produksi migas utama yang telah menua.
"Karena kita semua tahu dari migas, lifting kita turun walaupun tadi harganya agak sedikit naik dan penyusutan dari kapasitas produksi masing-masing. Ini PR yang besar sekali untuk (Kementerian) ESDM dan SKK Migas," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (13/8).
Baca Juga: BUMN Sudah Setor Dividen ke Kas Negara Rp 68,3 Triliun
Sementara itu, penerimaan SDA non migas hanya sebesar Rp 68,4 triliun atau terkontraksi 21,8% yang dipengaruhi oleh moderasi harga dan penurunan volume produksi komoditas batubara.
"Harga batubara internasional sangat mempengaruhi penerimaan kita," katanya.
Di sisi lain, pendapatan kekayaan negara dipisahkan (KND) mencapai Rp 68,3 triliun atau tumbuh 13,4% yang utamanya berasal dari setoran dividen BUMN Perbankan.
Kemudian, PNBP lainnya tercatat Rp 86,2 triliun atau terkontraksi 10,5% yoy yang disebabkan oleh menurunnya pendapatan hasil tambang sejalan dengan moderasi harga batubara dan volume produksi, serta penurunan pendapatan PNBP K/L atas pendapatan yang tidak berulang pada tahun 2024.
Dan terakhir, pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) yang mencapai Rp 50,7 triliun atau tumbuh 18,2% yoy. Realisasi ini disebabkan utamanya berasal dari PNBP BLU Pendidikan dan Kesehatan, serta Layanan Perbankan BLU yang mengalami peningkatan.
Namun, pendapatan BLU Pengelola Dana khususnya pendapatan pengutan ekspor sawit mengalami perlambatan 11,2% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News