Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Kabinet (Setkab) Pramono Anung menyatakan pada tahun 2050 Indonesia ditargetkan mampu menyabet peringkat 4 besar ekonomi dunia. Pasalnya, seiring pertumbuhan ekonomi dan perbaikan internal pemerintah, maka Indonesia berpotensi melejit di kawasan global.
"Politik kita stabil, ekonomi kita relatif stabil dan walau tidak secepat China, tapi gross domestic product (GDP) kita naik stabil. Bila ini bisa dipertahankan maka kita bisa jadi negara kuat," kata Pramono, Kamis (19/4).
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara sosialisasi LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah) mengenai Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagai pengganti Perpres No. 54 tahun 2010.
Adapun Perpres tersebut bertujuan untuk mempermudah belanja Kementerian dan Lembaga di mana belanja pemerintah kini dapat dilakukan melalui e-commerce khusus yang akan disiapkan oleh LKPP. Inovasi ini sendiri merupakan hasil kajian dan best practice yang sukses diterapkan di negara-negara maju.
Karena itu, Pramono melihat, bila belanja negara dapat diefisiensikan, maka dapat mengoptimalkan pendapatan negara dan membuat Indonesia bisa mencapai target peringkat Ease of Doing Business 2019 di bawah ranking 50.
"Kalau kualitas belanja bisa diperbaiki, maka proses kelanjutannya akan makin baik, dan saya yakin bisa membantu ranking EODB kita," jelas Pramono.
Menurutnya, sasaran besar Perpres ini adalah agar pengadaan barang dan jasa yang menghasilkan value for money, alias pengadaan barang sesuai dengan harga terbaik dan karena menggunakan sistem pengadaan digital, bakal jadi lebih transparan dan akuntabel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News