Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian), Hatta Rajasa meyakini kinerja jajaran Menteri di bawahnya koordinasinya berjalan baik. Hatta menyatakan hal itu menanggapi rencana evaluasi setahun kinerja Kabinet Indonesia Bersatu jilid kedua.
Hatta mengatakan, kinerja jajaran Menteri Perekonomian makin terpacu setelah terbitnya Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan tahun 2010.
Inpres itu merupakan amanat rapat kerja nasional pertama di Istana Cipanas tanggal 2 hingga 3 Februari 2010 lalu. "Saya melihat menteri bidang perekonomian cukup bagus semuanya," ujar Hatta usai menghadiri acara ramah tamah jajaran PT PLN dan PT BRI Tbk bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Selasa (12/10)
Menurut Hatta, indikasinya antara lain adalah pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan, kemiskinan dan pengangguran berangsur berkurang, Produk Domestik Bruto meningkat. Namun demikian, kata Hatta, masih banyak pekerjaan yang mesti dituntaskan. Meski sudah banyak pencapaian bukan berarti semua itu perfect. "Bukan berarti selesai semua, begitu banyak pekerjaan kita," kata ketua umum Partai Amanat Nasional itu.
Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Z.Saleh, salah satu menteri di bawah koordinasi Menko Perekonomian meyakini Presiden akan mengevaluasi objektif sesuai dengan apa yang telah dicapainya selama ini. "Evaluasi itu normal, buat saya yang penting bekerja sesuai yang ditargetkan, mencapainya, kalau bisa melebihinya," kata politikus Partai Demokrat itu.
Menurut Darwin, Kementerian ESDM dalam tiga kuartal mencapai hasil yang baik. Memang ada hambatan dalam kuartal keempat dengan anggaran dan memicu sasaran tidak tercapai. Selain itu, untuk program solar system anggarannya diblokir lantaran Dirjen Listrik harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Meski demikian, Darwin mengaku akan menerima apa pun hasil evaluasi yang nanti akan disampaikan Presiden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
