kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

PAN dan PKS tunggu evaluasi dari Presiden


Selasa, 21 September 2010 / 20:26 WIB


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak peduli isu reshuffle yang diembuskan oleh Partai Demokrat. Kedua partai yang memiliki menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II ini juga masih percaya diri karena menteri-menterinya punya kinerja baik. Lagi pula, Presiden SBY yang punya wewenang untuk melakukan perombakan kabinet juga belum memutuskan apa-apa.

"Selama SBY belum menyatakan reshuffle. Kami (PAN) biasa-biasa saja," ujar Sekjen PAN Taufik Kurniawan, Selasa (21/9). Apalagi selama ini partai yang dikomandani oleh Hatta Radjasa ini sudah memberikan kadernya yang terbaik untuk pemerintahan kali ini.

Sementara Wakil Sekjen PKS Mahfudz Shiddiq menyatakan partainya masih harus menunggu hasil evaluasi menterinya. PKS tidak akan mengambil sikap sebelum Presiden mengumumkan hasil evaluasi UKP4 terbaru. "Kita tunggu hasil evaluasi Presiden," ujarnya. Menurut Mahfudz, hasil evaluasi UKP4 yang sebelumnya tidak bisa dijadikan hasil evaluasi kali ini karena memang sudah ada perbaikan dari menteri.

Sebelumnya Ketua DPP Partai Demokrat Achsanul Qosasi menyatakan dua menteri asal PAN dan PKS ini perlu dievaluasi. Yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring yang berasal dari PKS dan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar asal Partai Amanat Nasional (PAN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×