Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Agung Jatmiko
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Operasional & Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan sampai saat ini rata-rata serapan gabah setara beras Bulog masih di bawah 10.000 ton per hari.
Tri menjelaskan, serapan tersebut ditujukan untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dan untuk beras komersial. Dia pun menambahkan, saat ini Bulog masih menyerap gabah/beras dengan fleksibilitas sebesar 10%. Ini dikarenakan harga gabah yang masih di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
"Harga gabah masih di atas HPP. Kami membeli dengan fleksibilitas 10% di atas HPP. Tapi untuk komersial, harga beras di atas Rp 9.000 per kg pun masih kami beli," ujar Tri, Senin (6/8).
Berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2015, harga pembelian pemerintah untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 3.700 per kg, GKP di tingkat penggilingan Rp 3.750 per kg, dan gabah kering giling (GKG) tingkat penggilingan Rp 4.600 per kg, GKG di gudang Bulog Rp 4.650 per kg dan HPP beras di gudang Bulog Rp 7.300 per kg.
Meski begitu, Tri masih optimistis Bulog dapat menyerap beras sesuai target yang ditetapkan. Pasalnya, masih ada beberapa wilayah yang masih panen seperti Sulawesi Selatan.
Dia menambahkan, saat ini Bulog memiliki stok gabah/beras sebanyak 2,2 juta ton. Dari jumlah tersebut 150.000 ton merupakan beras komersil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News